Selasa, 05 Juli 2011

Perlu Solusi atau Mencari Pembenaran Diri?

Awalnya aku nggak 'ngeh'. Tapi sudah merasakan ada yang beda. Hanya saja aku masih bingung, apanya yang beda. Sampai suatu ketika, temanku yang sedang mengambil profesi psikologi komentar setengah curhat padaku setelah 'kliennya' berlalu. Maklumlah, terkadang dia sering jadi tempat 'konsultasi' gratis sama kami-kami ini.^^


"Aduh, lama-lama males juga nanggapin dia."

"Kenapa?"

"Abis, dia itu sebenarnya butuh solusi nggak sih? Datang, cerita, tanya, tapi sebenarnya dia ga perlu jawaban. Kalau gitu, ga usah tanya. Dan cara nanyanya itu lho, seakan hanya mencari pembenaran akan dirinya, bukan benar-benar pertanyaan. Ujung-ujung pertanyaannya pasti ditambahin, aku ga salah kan? Itu ga bener kan? Harusnya dia ga boleh gitu kan? Itu ga ada kan? Dia kan yang salah? Dan sejenisnya."

"Hmm… iya juga sih, aku juga bingung kadang kalo dia nanya. Pas dia tanya, aku ga salah kan? Padahal menurutku dia salah, tetap aja dia membela diri dan tanya lagi, aku ga salah kan?"

"Makanya itu, dia hanya perlu pembenaran atas tindakannya dan mencari dukungan atas tindakannya itu. Tidak benar-benar mencari solusi, walaupun sudah diberi pendapat atau masukan yang berbeda, tetap aja keukeuh. Males aku kalo ada klien kayak gini. Mending ga usah tanya, wong dia ga butuh jawaban dan ga bisa menerima masukan orang lain."

"Sabar-sabar… Tapi, bukannya itu juga tugas dari psikolog?"

"Psikolog itu hanya perantara, tapi kalau kliennya sendiri ga bisa menerima dan ga mau mengubah dengan keadaan dirinya padahal dah dikasih tahu, ya kita ga bisa memaksakan juga."

"Kamu kok masih betah sih, ngeladenin dia?"

"Ya abis, kasihan juga, kalau aku punya waktu lebih, paling hanya jadi pendengar yang baik, dan komentar sekedarnya, tapi kalau lagi males, aku milih kabur, hehehe…"


Sekali lagi untuk kita semua, saat kita bertanya, apakah kita benar-benar perlu jawaban atau hanya mencari pembenaran-pembenaran akan diri kita?


*040711

aoi

0 komentar:

Posting Komentar