Jumat, 28 Oktober 2011

Sistem yang rusak, mengapa anggota yang harus menanggung kerugiannya?



Baru saja kejadian. Ya! Baru saja kejadian. Aku tak habis pikir dan sempat sedikit BeTe.

Senin lalu, aku dan seorang teman bermaksud mengembalikan lima buku yang kami pinjam dari perpustakaan pusat di kampusku yang sekarang. Sesampainya di perpus, ternyata sistem sirkulasi yang sudah memanfaatkan komputerisasi itu rusak. Jadi pelayanan hanya bisa dilakukan secara manual. Itu pun hanya dibatasi untuk pengembalian saja. Peminjaman dan perpanjangan tidak dilayani. Sungguh menyulitkan buat kami, mengingat ada tiga buku yang akan kami perpanjang karena masih membutuhkannya. Lalu, bagaimana? Akhirnya hanya dua buku yang kami kembalikan. Sedangkan tiga lagi disuruh dibawa karena masih diperlukan.

Kamis, 27 Oktober 2011

Seri LDR 3: Sahabat, Kekasih, dan Teman


Aku Sudah Terlalu Kenyang Dengan Long Distance

Aku sudah terlalu kenyang dengan yang namanya Long Distance Relationship alias LDR. Nggak keluarga inti, keluarga besar, sahabat, kekasih, teman, semuanya. Sungguh, sudah terlalu kenyang.


Keluarga besar sudah, keluarga inti sudah, sekarang satnya sahabat, kekasih, dan teman. ^^

Di bahasan kali ini aku hanya akan menampilakan beberapa contoh masalah dan salah paham yang terjadi karena LDR ini. LDR dalam tipe ini terjadi saat kita dan mereka tak bisa lagi selalu bersama di sisi karena harus melanjutkan hidupnya masing-masing. Alasannya bisa karena pindah sekolah, lulus, diterima kerja, dan lainnya.

Rabu, 26 Oktober 2011

Seri LDR 2: Keluarga Inti

Aku Sudah Terlalu Kenyang Dengan Long Distance

Aku sudah terlalu kenyang dengan yang namanya Long Distance Relationship alias LDR. Nggak keluarga inti, keluarga besar, sahabat, kekasih, teman, semuanya. Sungguh, sudah terlalu kenyang.


Setelah keluarga besar, sekarang keluarga inti.

Keluargaku merantau jauh ke pulau seberang saat aku masih TK kelas nol besar. Ingat sekali saat diberitahu, kita akan pindah, nanti naik pesawat ke sana. Rasanya…. senang? Tidak juga. Pertama, aku baru mendengar nama kota yang disebutkan ibuku saat itu, bahkan aku sempat berpikir, emang ada nama kota seperti itu? Di mana? Kok nggak pernah dengar…. Maklumlah, saat itu aku hanya mengenal kota-kota di pulau Jawa saja. Emm.… naik pesawat? Bisa nggak kalau naik yang lain saja? Sejujurnya aku takut bin khawatir karena saat itu aku sudah mulai bisa membaca, setidaknya tulisan-tulisan besar sebagai judul berita di koran harian. Dan aku cukup sering melihat gambar pesawat jatuh. Maklum saat itu sedang "musimnya" perang teluk. Dan pesawat yang ku lihat tak lain tak bukan adalah pesawat tempur. Hahaha…. Dasar anak-anak yang masih polos.

Seri LDR 1: Keluarga Besar

Aku Sudah Terlalu Kenyang Dengan Long Distance

Aku sudah terlalu kenyang dengan yang namanya Long Distance Relationship alias LDR. Nggak keluarga inti, keluarga besar, sahabat, kekasih, teman, semuanya. Sungguh, sudah terlalu kenyang.



LDR

Zaman diriku masih SD dan SMP, aku awalnya bertanya-tanya, dan akhirnya menyadari. Ada yang tak sama antara keluargaku dengan keluarga teman-teman sekolahku. Terutama sahabatku. Saat itu, saking dekatnya aku dengan sahabatku ini, aku sering bermain dan akhirnya menginap, dan tak jarang diajak ikut pula ke acara keluarga mereka. Selain itu orang tuaku dan orang tua sahabatku ini juga akhirnya sangat dekat. Yang membuatku terkesan adalah kekeluargaan di dalam keluarga besar temanku ini begitu erat. Tak jarang saat aku main di waktu akhir pekan di rumah sahabatku ini, sepupu ataupun om dan tantenya juga sedang datang berkunjung. Lama-lama aku berpikir, "Iya, ya. Kok keluarga besarku hampir tidak pernah datang berkunjung ke rumahku ya? Pengen deh, sekali waktu mereka jugaberkunjung ke rumah…. Dan pertanyaan itu pernah ku lontarkan pada Ibuku, "Kenapa sih om dan tante tak pernah berkunjung ke rumah kita?"

Selasa, 25 Oktober 2011

Bukan Tour Guide yang Baik

Beberapa waktu yang lalu, seorang kawan dari jauh datang, beda kota maksudnya. Ke Bandung karena ada 'panggilan tes' katanya. Setelah urusannya selesai, siangnya ia mengontakku untuk minta ditemenin makan siang, sekalian ketemuan maksudnya. Tapi berhubung aku saat itu masih di luar kota juga, maka baru bisa ketemu jam tigaan. Itu pun tidak langsung makan. Ya, aku shalat Ashar dulu.

Jumat, 07 Oktober 2011

CiNut dan Denci[s]


CiNut
Tahukah kamu semua siapa kecengannya si Cinut? Dia adalah si Denci[s]. Entah mana yang benar namanya, Denci atau Dencis. Aku sih lebih suka memanggilnya Dencis, tapi pas ketemu sama si empunya, dia protes, Denci katanya. Tapi yah berhubung kami semua sudah terlanjur memanggilnya Dencis, nggak enak buat mengubahnya. Hehehe… selama yang punya nggak tahu ini.



Di mana pun, bermain itu perlu
Konon katanya, si Cinut telah dibawa ke dokter hewan untuk di-KB. Waduh, kasihan, kecil-kecil udah di-KB aja. Lihatlah badannya jadi tak besar lagi. Apa ngaruh ke pertumbuhan juga ya? Segitu teganyakah para pejantan kucing ini hingga si empunya harus memutuskan untuk meng-KB si Cinut walaupun masih kecil. Saat dia masih senang-senangnya bermain.




Nyenyaknya Si Cinut


Cinut lagi bobok


Cinut, Cinut… keCil-keCil maNut. Yah, begitulah dia diberi nama. Bukan aku pastinya yang memberinya nama. Hehehe…


mimpi indah
Mata sebelah sedikit terbuka, 'ngintip' ???


Kemarin siang, tepatnya sekitar jam 12.30 WIB, aku akan pergi mengantar plus menemani seorang calon ibu untuk check up. Saat akan pergi, ku lihat si Cinut sedang tertidur dengan pulasnya di sofa. Entah sudah berapa lama. Yang pasti gaya tidurnya ngegemesin. Lucu. Langsung aja kamera HP pun beraksi. Klik. Terabadikan sudah.