Selasa, 03 Januari 2012

Alat Dapur Sebagai Pengukur


Postingan kali ini hanya meneruskan apa yang  tertera di secuil kertas tak bertuan. Sebelum-sebelumnya dia sangat bermanfaat buat kami di kostan ini. Tapi dia tiba-tiba menghilang sejak terakhir kali kami gunakan sebagai rujukan saat membuat klappertart eksperimen sekitar setengah tahun yang lalu itu. Jejaknya tak berbekas. Sungguh sangat kehilangan.

Dan tadi pagi, selepas dari pasar, aku melihatnya lagi! Ada di atas meja makan! Wah, senangnya hatiku… #sory kalau lebay. Jadi langsung saja ku abadikan di dunia maya. Secuil kertas ini tak tahu asalnya dari mana, hanya ada petunjuk singkat dari sebuah artikel di tabloid Nova, entah edisi berapa dan terbitan tahun berapa. Oke, simak saja langsung ya…..!


Sering kita mengalami kesulitan akan mencoba salah satu resep masakan, baik kue atau hidangan lain, yang ada di tabloid, majalah, ataupun buku resep. Pasalnya, jumlah bahan-bahan yang dibutuhkan ditentukan dalam satuan gram atau ml, sementara alat-alat ukur yang biasa kita gunakan adalah sendok makan. Alat ukur lain seperti gelas takar atau timbangan sering tak kita punyai.

Namun tak perlu khawatir, kita dapat menggunakan gelas belimbing serta sendok makan untuk menghitung bahan makanan tersebut, yang jumlahnya kurang lebih atau hampir sama dengan jumlah dalam ukuran gram ataupun ml, antar lain:


50 gr gula pasir        
= 6 sdm
50 gr tepung terigu       
= 8,5 sdm
50 gr tepung beras        
= 10 sdm
50 gr tepung maizena     
= 8,5 sdm
50 gr tepung sagu   
= 10 sdm
50 gr tepung ketan        
= 10 sdm
50 gr kacang hijau        
= 5 sdm
50 gr margarine        
= 5 sdm
50 gr kelapa parut        
= 8 sdm
50 gr susu bubuk        
= 5 sdm
50 ml susu kental manis
= 1/4 gelas (10 sdm)
100 ml air/santan    
= 1/2 gelas (25 sdm)


Untuk jumlah lebih besar, misalnya 100 gr, 200 gr, dan seterusnya, bisa digunakan kelipatannya.

Karena alasan 'keribetan'nya inilah, aku lebih antusias mencoba resep dengan petunjuk ukuran sdm atau gelas daripada cc, gr, ml, dan satuan ukur lainnya. Apalagi buat pemula sepertiku yang masih dalam tahap belajar. Huahaha... #dasar ga mau repot alias pemalas!

Semoga bermanfaat ya…. ^^ sangat berguna untuk dapur yang 'minimalis', yang peralatan memasaknya terbatas. Keterbatasan alat toh tak menghambat kita untuk bereksperimen membuat makanan lezat dan sehat bukan?  Tak ada rotan, akar pun jadi. ^0^



0 komentar:

Posting Komentar