Selasa, 14 Juni 2011

Mukjizat Getaran Suara Tilawah Al Qur'an

Oleh Ir. Abdeldaem Al Kaheel

Saya tulis makalah ini berdasarkan pengalaman yang saya alami, saat menghapal Kitabullah. Ketika saya bersama Al Qur'an sehari semalam 24 jam. Bahkan saat saya tidur, saya tinggalkan radio yang membunyikan bacaan Al Qur'anul karim untuk saya dengarkan sampai saya tertidur. Tentu saja, ketika itu saya belum tahu bila ada metoda belajar dan menghapal saat tidur.

Setelah beberapa bulan saya merasakan ada perubahan besar sekali dalam tubuh saya. Saya merasakan, hampir seluruh organ dalam tubuh saya ikut bergetar megikuti suara Al Qur'an yang saya dengar. Saya menghapal Al Qur'an dengan cara mendengarkan pada seorang qari yang hapal Al Qur'an dan mengulang-ulang bacaan surat dalam Al Qur'an agar lebih mudah diingat.

Ketika itu, saya katakan pada teman saya, mendengarkan Al Qur'an seperti menyeting ulang program sel otak secara keseluruhan. Ini saya alami sejak dua puluh tahun lalu. Tapi saya terkejut ketika beberapa hari lalu saya mendapatkan pernyataan para ilmuwan yang menyebutkan bahwa pengobatan terhadap penyakit yang sulit disembuhkan adalah dengan cara memprogram kembali sel otak yangbersangkutan. Mereka menggunakan akustik getaran semacam suara musik.

Sejumlah kalangan medis yang menggunakan metode penyembuhan dengan suara menyimpulkan beberapa hal penting. Misalnya seperti seorang perempuan AS bernama Anne Williams yang menempuh pengobatan dengan suara musik. Tapi hasil yang diperoleh masih sangat terbatas sampai saat ini, karena alunan musik yang dijadikan sumber metode penyembuhan itu tidak mampu memberi pengaruh yang diinginkan pada sel otak. Meskipun metode penyembuhan seperti ini disebutkan telah berhasil secara mengagumkan dalam mengobati penyakit kanker usus, tumor otak ganas, dan beberapa penyakit lainnya. Penelitian juga menyebutkan bahwa semua orang yang mendengarkan suara musik yang mereka buat, mampu menciptakan kemampuan berpikir yang lebih inovatif.

Saya ingin menyampaikan kepada Anda, bahwa berbagai perubahan yang saya alami disebabkan mendengarkan bacaan Al Qur'an dalam waktu lama dan sering, saya menjadi merasa lebih kuat dan segar ketimbang sebelum saya melakukan hal itu. Saya merasa bahwa imunitas tubuh saya meningkat dengan sangat baik. Kepribadian saya dalam berkomunikasi dengan orang lain juga lebih baik. Al Qur'an juga telah memacu unsur kreativitas dalam pikiran saya. Dan apa yang saya rasakan itu, tidak lain adalah sebagai buah dari saya membaca Al Qur'an.

Barangkali saya bisa katakan kepada Anda, bahwa mendengarkan Al Qur'an secara terus menerus memang bisa menambah kemampuan seseorang untuk berpikir kreatif dan inovatif. Dan itu yang terjadi pada diri saya. Sebelum menghapal Al Qur'an, saya ingat, jika saya tidak terlalu baik dalam menulis kalimat. Tapi sekarang saya bisa menulis berbagai kajian ilmiah hanya dalam satu atau dua hari saja.

Fakta-fakta Ilmiah
Tahun 1839, seorang ilmuwan bernama Hendrick William Dov, mengatakan bahwa sel otak berpengaruh secara positif atau negatif terhadap peristiwa dan sinyal suara tertentu. Ketika diperdengarkan suara adzan yang memunculkan geteran suara beragam, didapati bahwa sel otak ikut berinteraksi dengan suara adzan itu.

Selanjutnya para ilmuwan menyebutkan bahwa sel otak dalam kondisi selalu bergetar dalam waktu yang sama, dan getaran setiap selnya secara teratur itu berdasarkan apa yang terjadi  di sekitarnya. Peristiwa yang dilewati seseorang bisa meninggalkan pengaruh pada sel otak. Kita bisa perhatikan peristiwa buruk yang menimpa seseorang bisa menyebabkan ritme getaran sel otak itu terganggu.

Proses kerja dalam metode sel saraf yang digunakan untuk terapi, adalah melalui getaran dan semacam memunculkan aliran listrik, kemudian dari situlah kita bisa berbicara, bergerak, berdiri, dan berinteraksi dengan orang lain. Kemudian, beragam peristiwa negatif seperti benturan, yang dialami seseorang dalam hidupnya, juga beberapa peristiwa yang membuat luka atau berbagai permasalahan yang menyebabkan sel otak sedikit terganggu. Gangguan ini akan melelahkan karena otak akan mempunyai pekerjaan tambahan yang sebenarnya tidak harus dilakukan olehnya.

Seorang anak ketika masih dalam kandungan, sel otaknya sudah bergetar. Dan getaran sel otak ketika itu begitu seimbang, masing-masing neuron bergerak dan bergetar secara teratur. Tapi setelah ia keluar dari rahim ibunya, semua peristiwa yang dialami anak ini akan berpengaruh pada sel otaknya. Cara yang bisa menggetarkan sel otak ini juga mempengaruhi. Bahkan sebagian sel otak tidak bisa menerima suara kencang berulang kali, sebab bisa merusak ritme getarannya. Dan ini bisa merangsang munculnya banyak penyakit baik secara fisik maupun psikis.


Semua ilmuwan saat ini membenarkan bila semua jenis perilaku seseorang merupakan hasil dari getaran sel-sel otak tertentu. Mereka juga menegaskan bila seseorang mengalami getaran suara yang sering bisa merubah cara sel otak bergetar. Dengan kata lain, telah terjadi perubahan dalam frekuensi getaran sel otak. Ada frekuensi yang membuat sel-sel otak bergetar secara aktif dan positif, sehingga meningkatkan energi positif dari sel. Tapi ada pula frekuensi yang membuat sel terganggu dan bisa menyebabkan kematian! Oleh karena itu, para ilmuwan saat ini terus menerus meneliti frekuensi yang benar agar dapat mengetahui frekuensi yang cocok untuk sel otak.

Banyak terapis pada saat ini menggunakan getaran akustik untuk pengobatan kanker dan penyakit kronis yang dianggap tidak bisa disembuhkan oleh kedokteran. Selain itu, mereka juga menemukan banyak manfaat getaran itu untuk mengobati penyakit mental seperti skizofrenia (gangguan jiwa serius), kecemasan dan masalah tidur, dan juga untuk pengobatan kebiasaan buruk seperti merokok, kecanduan obat, dan lainnya.

Bagaimana Solusinya?
Solusi paling baik untuk seluruh penyakit adalah Al Qur'an. Pernyataan ini merupakan hasil dari pegalaman panjang yang saya alami. Tapi di sini, saya bersaksi banyak kondisi penyakit saya yang sembuh melalui pengobatan Al Qur'an, setelah tim medis tidak mampu mengobatinya. Karena sesuatu yang terpengaruh dengan tilawah Al Qur'an dan mendengarkan ayat-ayat mulia Al Qur'an, getaran neuronnya akan stabil kembali. Bahkan menambahkan kemampuannya untuk melakukan fungsi prinsipilnya secara sangat baik.

Dalam setiap neuron itu ada getaran yang Allah tetapkan untuk bergetar sehingga fungsinya berjalan. Neuron tidak mengerti bahasa kata-kata manusia, tapi ia berinteraksi dengan gelombang dan sinyal, sebagaimana cara kerja telepon genggam yang menerima sinyal dan berinteraksi dengan sinyal. Demikianlah setiap sel otak di setiap neuron mirip dengan sinyal telepon genggam tapi dengan tingkat kerumitan yang sangat. Bayangkanlah bila ada seribu juta neuron dalam otak Anda bergetar bersamaan, berkoordinasi seluruhnya, maka manusia tak mungkin bisa memahaminya, mengetahui apalagi menirukan getaran itu. Dan seandainnya ada satu neuron saja yang tak berfungsi, maka itu akan mempengaruhi seluruh sel dalam tubuh manusia. Semua itu Allah berikan kepada Anda agar Anda mampu memuji-Nya, apakah kita mampu mengahrgai nikmat luar biasa ini?

Ayat-ayat Al Qur'an Menyembuhkan
Para ilmuwan saat ini sepakat dengan sejumlah penemuan yang menyimpulkan bahwa penyakit apapun pasti bisa merubah ritme getaran sel otak. Dan dalam agama Islam, kita harus meyakini bahwa seluruh sel itu bergerak dan berfungsi sesuai program tertentu yang sudah diciptakan Allah swt hingga manusia mati. Bila terjadi gangguan kejiwaan atau psikologis, akan terjadi kerancuan yang menyebabkan kekacauan dalam sistem getaran sel otak. Selanjutnya, hal itu akan mempengaruhi kekacauan juga di dalam program sel.

Untuk mengobati penyakit ini, harus ada upaya memperbaiki kembali program sel dengan berbagai cara yang bisa dilakukan. Melalui pendalaman yang saya lakukan, ternyata saya mendapatkan ayat-ayat Al Qur'an mempunyai sistem angka yang detail, yang terkandung dalam ayat-ayatnya. Tapi bahasa numerik (angka) bukanlah satu-satunya bahasa yang dikandung oleh ayat-ayat  Al Qur'an, melainkan juga memiliki sesuatu yang bisa kita sebut sebagai progaram atau data. Program atau data inilah yang mampu berinteraksi dengan sel otak. Artinya, Al Qur'an bisa memiliki bahasa sel.

Mungkin sebagaian orang mengatakan, ini bukanlah pendapat ilmiah. Namun saya sampaikan betapa saya banyak mendapatkan ayat-ayat Al Qur'an yang menegaskan bahwa memang Al Qur'an memiliki banyak program atau data itu. Persis seperti gelombang radio yang memiliki gelombang normal, tetapi juga membawa sekian banyak informasi, suara, musik, dan lainnya.

Dalam surat Ar Ra'du, Allah swt berfirman yang artinya, "Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentu Al Qur'an itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah." (QS. Ar Ra'du: 31)

Perhatikanlah ayat ini secara lebih mendalam. Mungkin kita akan bertanya, bagaimana mungkin Al Qur'an bisa berbicara bahwa gunung bisa berjalan, atau bisa membelah bumi, atau berbicara pada orang mati? Jadi, program atau data yang dimilki Al Qur'an itu bisa berbicara dengan orang yang sudah meninggal, dan artinya program yang tersedia dalam Al Qur'an bisa memahami bahasa mereka, tapi itu tidak diberitahu olah Allah swt kecuali kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Terkait dengan gunung, yang kita tahu saat ini lempengan bumi itu laju geraknya sangat lambat sekali, sekitar beberapa sentimeter saja setiap tahunnya beriringan dengan gerak gunung. Gerak lempeng bumi itu terkait dengan gelombang panas yang muncul dari wilayah cair di dalam bumi. Jadi bisa kita katakan bahwa Al Qur'an juga memiliki program yang bisa berinteraksi dengan gelombang panas itu, menggerakkannya, menggesernya, dan sebagainya. Atau, bisa juga memunculkan gempa bumi, atau membelah bagian tertentu dari lempengan bumi, menjadi potongan yang lebih kecil, dan lainnya. Kekuatan raksasa ini dimilki oleh Al Qur'an akan tetapi Allah swt tidak membolehkan kita mencapainya. Allah swt hanya mengabarkan tentang kekuatan Al Qur'an agar kita lebih mengetahui kebesaran dan keagungan kitab-Nya.

Pertanyaannya sekarang, apakah Al Qur'an yang memiliki kekuatan yang luar biasa itu, tidak mampu menyembuhkan makhluk manusia yang lemah, dari penyakit?

Itulah sebabnya, ketika Allah swt menyampaikan pada kita bahwa Al Qur'an sebagai penyembuh, artinya Al Qur'an mempunyai data dan program yang diperlukan untuk mengobati beragam sel yang terganggu dalam tubuh manusia. Bahkan pengobatan itupun bisa dilakukan terhadap penyakit yang sudah sulit disembuhkan oleh kalangan medis.

Terapi Paling Mudah bagi Semua Penyakit
Saudaraku, saya katakan pada Anda dengan penuh yakin dan berdasarkan pengalaman. Anda cukup melakukan perubahan sedikit dalam hidup Anda, lau Anda akan memperolah hasil yang luar biasa dan tidak terduga. Kehidupan Anda akan berubah secara keseluruhan, sebagaimana kehidupan saya pun telah berubah. Prosedur yang harus dilakukan hanyalah mendengarkan Al Qur'an sebatas waktu yang Anda bisa lakukan, baik di pagi hari, siang hari, sore hari, dan ketika Anda tidur, lalu ketika Anda bangun dan di berbagai waktu Anda.

Mendengarkan Al Qur'an tak membebani Anda kecuali Anda harus memiliki sejumlah media yang bisa memperdenagrkan Al Qur'an, seperti laptop, ipod, mp4 atau flash kecil yang bisa didengarkan di telinga, tape recorder kecil, atau lainnya seperti televisi atau radio. Anda hanya diminta mendengarkan saja terhadap bacaan Al Qur'an yang dibunyikan.

PENGARUH LUAR BIASA DARI MENDENGARKAN AL QUR'AN:
  1. Peningkatan kekebalan tubuh.
  1. Peningkatan kapasitas untuk berinovasi.
  1. Peningkatan kemampuan untuk fokus.
  1. Perubahan signifikan dalam perilaku.
  1. Kondisi jiwa yang lebih stabil.
  1. Mampu mengontrol emosi, marah dan tidak cerobah.
  1. Mampu membuat keputusan yang baik.
  1. Menghilangkan rasa khawatir, ragu-ragu atau cemas.
  1. Kepribadian yang kuat.
  1. Menyembuhkan penyakit yang umum diderita, seperti alergi, dingin, pilek, dan sakit kepala.
  1. Meningkatkan kemampuan berbicara dan kecepatan bicara.
  1. Mencegah penyakit ganas seperti kanker.
  1. Merubah kebiasaan buruk.
  • Menghentikan kebiasaan merokok.




sumber: Majalah Tarbawi, hal. 68-73, Edisi 234 Th. 12, Ramadhan 1431, 12 Agustus 2010

0 komentar:

Posting Komentar