Sabtu, 02 April 2011

Tidak Semua Orang Bisa Bahasa Kalbu

240210

Jangan kau diam lagi,
ku tak sanggup menahan.
Bicaralah kau sayang,
 jiwa ini tak tenang.
Dikutip dari lirik lagu Cinta Jangan Kau Pergi- Vidi Aldiano

Pernah dengar lagu itu? Terus terang saat mendengar lirik ini, diriku ingat sesuatu. Ya, kenapa hanya diam membisu? Bagaimana orang lain akan tahu maksud hati kita? Jangan anggap semua orang bisa ilmu kebatinan seperti kita. Jadi, jika kita hanya diam, jangan berharap orang lain akan menangkap apa yang kita maksudkan, ataupun mau memahami kita. Jangan salahkan mereka atau merasa sakit hati jika ternyata perlakuan orang lain membuat kita tidak nyaman. Karena memang mereka tidak salah. Selain itu, yakinkah kita bahwa diam kita tak membuat orang  lain tersiksa?

Coba keadaannya terbalik, misal ada orang lain yang tiba-tiba bilang kepada kita, "Kamu nggak ngertiin aku!". Hah? Kenapa ini orang kok tiba-tiba ngomong begitu? Salah apa aku? Padahal tadi baik-baik aja. Ngobrol bareng, walau cuma jawaban-jawaban singkat, ditawarin jus jeruk nggak mau, rujak buah nggak mau, kripik balado juga nggak mau, kan jadi bingung. Akhirnya ditawarin air putih, baru mau, tapi kok jadi marah-marah gitu? Aneh. Aku kan bemaksud baik…, maksud hati ingin menjamu tamu.

Tahu kenapa? Ternyata seseorang  yang menolak hampir semua tawaran kita itu sedang sariawan, kawan-kawan… Jadi ya jelas saja pasti menolak semua tawaran kita itu, wong yang kita tawarkan itu pasti akan 'menyiksanya'. Karena itu dia cuma mau menerima air putih. Coba dari awal bilang kalau lagi sariawan, atau minimal tulis pesan atau sms kalau lagi sariawan. Kan kita juga jadi bisa 'ngertiin' dia.

Jadi intinya, sampaikanlah apa yang kita rasa, maksud hati kita, keinginan kita, dan apapun yang menurut kita perlu disampaikan kepada orang lain dengan cara yang baik dan bijak. Agar tidak terjadi salah paham, agar tidak ada yang merasa tersakiti, agar tidak ada yang merasa menderita. Karena ingat selalu, tidak semua orang bisa ilmu kebatinan ataupun mengerti bahasa kalbu.


*untuk semua kawan yang bertahan membisu
aoi

0 komentar:

Posting Komentar