Selasa, 05 April 2011

(Bukan ) Penantian yang Tak Bertepi

080310

Menanti, menunggu, bertahan, dan apapun makna sinonimnya yang lain, bukanlah perkara yang gampang, segampang mengatakannya. Walaupun tidak sedikit yang memilihnya dengan alasan 'demi'. Demi apapun, demi meraih sesuatu, demi seseorang, demi kebahagiaan, demi suatu janji, demi pembuktian sesuatu, dan demi-demi yang lain, termasuk penasaran sekalipun.

Ada yang bilang rela penantian yang tak bertepi. Benarkah? Bukakankah itu menyiksa diri? Salut buat yang bisa memilihnya. Mari kita berpikir logis teman, melihat realita. Penantian yang sehat adalah penantian yang bertepi, yang ada ujungnya, yang ada akhirnya. Entah apakah itu berakhir sesuai yang kita inginkan ataupun tidak. Berakhir bahagia ataupun berakhir dengan kesedihan. Tapi kedua kemungkinan itu bukan berarti tidak baik bagi kita kan? Bukankan sesuatu yang tidak kita suka bisa jadi yang terbaik untuk kita? Begitu pula sesuatu yang kita suka bisa jadi tidak baik untuk kita, bukan? Lalu, bagaimana menghentikanya? Putuskan kawan! Putuskan sampai kapan kau akan menanti. Setelah kau mencoba dan berusaha meraih asa, serahkan pada Illahi Rabbi.

Karena pencipta kita pun telah mengajarkan penantian yang bertepi, akhirat tempat perjumpaan kita.
Karena itulah sobat, tetaplah menanti dengan penantian yang sehat. Sayangi dirimu, sayangi jiwamu, dan rawatlah mereka. Karena itu bentuk syukur kita pada Sang Khalik.


*untuk semua sobat yang sedang bertahan

aoi

0 komentar:

Posting Komentar