Jumat, 31 Mei 2013

Saat Si 'Kangen' Tak Bisa Disampaikan

Nunun sendiri akhirnya dilanda penyakit lupa. Kini ia sedang membaca SMS lama dari Udin, tapi Nunun sudah lupa siapakah pengirim SMS ini sebenarnya, "Puncak kangen yang paling dahsyat itu ketika dua orang tidak saling menelepon, SMS, BBM, dan lain-lain tetapi keduanya diam-diam saling mendoakan…"


Pernah membaca kutipan paragraf di atas? Kalau pernah membaca bukunya Sujiwo Tejo yang Ngawur Karena Benar, pasti pernah baca. Hehehe… itu memang kutipan dari paragraf terakhir artikel ke 37 buku itu, yang berjudul Lupa Udin se-Mayapada. Bapak yang satu ini memang cerdas. Jadi semakin kagum dengan kecerdasannya.

Aku sendiri setuju dengan kalimat yang ditebalin di atas itu. Memang seperti itu bukan? Apalagi coba kalau selain itu? Itulah puncaknya. Kalau saat rasa kangen itu melanda dan bisa disalurkan, itu masih lebih mudah. Tapi saat rasa kangen itu tak bisa disalurkan pada yang dimaksud, ya salurkan pada yang Maha Pemberi. Pemberi rasa kangen itu sendiri. Berdoa pada sang Khalik. Jadi sebenarnya, tetap bisa disalurkan, kan? (^_^)

aoi



0 komentar:

Posting Komentar