Tulisan
ini merupakan kelanjutan dari Tentang Cinta Pria
Kepada Wanita. Banyak teman yang bertanya apa yang harus dilakukan ketika
pria menjauh atau menarik diri? "Tidak adakah yang bisa kami lakukan Pak
Wapan?"
Sebenarnya,
sejujurnya, dan sebagai seorang laki-laki yang berpacaran selama 4 tahun dan
menikah selama 3 tahun, jawaban saya atas pertanyaan ini adalah, " TIDAK
ADA! Tinggalkan saya sendiri! "
Lebih Dalam Tentang Siklus Cinta Pria
Pada
dasarnya ada dua jenis siklus cinta pria kepada wanita :
- Pria yang tidak bisa menarik diri
- Pria yang tidak bisa mendekat kembali
Bila
pria merasa dihukum karena menarik diri, ia jadi takut kehilangan cinta
istrinya saat ia menarik diri. Ia mulai merasa tak layak mendapat cinta
istrinya bila ia menarik diri. Ia jadi takut berusaha memperoleh cinta istrinya
lagi, karena ia merasa tak layak; pria menganggap dirinya akan ditolak. Rasa
takut akan penolakan ini mencegahnya untuk muncul kembali dari perjalanannya ke
gua itu.
Siklus
alamiah ini mungkin terhambat sejak masa kanak-kanaknya. Ia barangkali merasa
takut menarik diri karena menyaksikan ketidaksetujuan ibunya terhadap sikap
mengambil jarak secara emosional yang dilakukan ayahnya. Pria semacam ini
mungkin tidak tahu bahwa ia perlu waktu untuk menyendiri. Ia secara tak sadar
menciptakan alasan-alasan untuk membenarkan penarikan dirinya.
Pria
semacam ini umumnya mengembangkan segi kewanitaannya, dengan menekan sebagian
kemampuan kepriaannya. Ia menjadi pria yang peka. Ia berusaha keras untuk
menyenangkan dan mencintai, tapi kehilangan bagian maskulin dirinya pada proses
itu. Ia merasa bersalah kalau menarik diri. Tanpa mengetahui apa yang terjadi,
ia kehilangan hasrat, kemampuan, dan nafsunya; ia menjadi pasif atau terlampau
bergantung.
Ia
jadi takut menyendiri atau masuk ke guanya. Ia berpikir bahwa ia tak suka
menyendiri karena jau di lubuk hatinya ia khawatir kehilangan cinta. Semasa
kanak-kanak ia telah mengalami bagaimana ibunya menolak ayahnya atau secara
langsung menolak dirinya.
Sebagian
besar pria tidak mempunyai masalah dalam menarik diri. Sebaliknya masalah akan
muncul ketika dia akan datang kembali dan membuka hati. Jauh di lubuk hatinya
ia takut tak pantas menerima cinta. Ia khawatir kalau terlalu mendekat dan
terlampau banyak menyayangi. Ia tak bisa membayangkan sambutan baik yang akan
diterimanya seandainya ia mendekat. Baik pria feminim atau pria sejati
kehilangan bayangan atau pengalaman positif mengenai daur kemesraan alami
mereka.
Siklus
cinta pria ini perlu dipahami oleh kaum wanita maupun oleh pria sendiri.
Sejumlah pria merasa bersalah kalau meluangkan waktu di gua-gua mereka, atau
mereka bingung ketika ingin menarik diri dan kemudian kembali lagi. Mereka
secara keliru menganggap ada yang tidak beres dengan diri mereka. Mengetahui
rahasia – rahasia tentang pria ini dapat memberikan kelegaan besar bagi kaum
pria maupun wanita.
Ketika Pria Mendekat Kembali
Cinta
Pria seperti karet gelang yang hanya mulur sejauh mereka dapat mengerut
kembali. Ketika karet tersebut merenggang sampai batas maksimalnya, maka tidak
ada lagi yang dapat dlakukan kecuali mengerut kembali. Dan saat mengerut
kembali, karet itu mempunyai banyak tenaga dan kekuatan. Demikian pula pria
anda.
Saat ia telah merengang sejauh-jauhnya, ia akan
kembali dengan banyak kekuatan dan tenaga.
Seluruh sikapnya mulai berubah. Pasangan anda yang tampaknya tidak menaruh
perhatian atau tidak berminat kepada anda tiba-tiba tak dapat hidup tanpa anda.
Kini ia kembali merasakan kebutuhan akan keakraban. Kekuatannya pulih kembali,
karena hasratnya untuk mencintai dan dicintai telah muncul kembali.
Hal
ini benar-benar membingungkan wanita, sebab jika dirinya menarik diri, ia
membutuhkan waktu untuk pengenalan kembali. Sekalipun dia adalah suaminya
selama bertahun-tahun. Wanita bukan pria ! Pria bisa menjauh dan kemudian
mendekat kembali dengan intenitas keromantisan yang sama, sedangkan wanita
harus mulai dari titik awal lagi. Kecenderungannya adalah mencurigai keinginan
mendadak si pria akan keakraban dan menjauhinya.
Kaum
pria juga harus mengetahui perbedaan ini. Saat pria mendekat lagi, sebelum si
wanita dapat terbuka lagi kepadanya, umumnya ia ingin dan membutuhkan waktu
serta pembicaraan untuk menyambungkan diri kembali. Proses ini dapat lebih
mudah apabila pria memahami bahwa wanita mungkin membutuhkan lebih banyak waktu
untuk mencapai kembali tingkat keakraban yang sama, terutama bila ia merasa
sakit hati sewaktu sang pria menarik diri. Tanpa memahami perbedaan – perbedaan
ini, pria bisa tak sabar, sebab ia dapat melanjutkan kehangatan pada intensitas
sewaktu ia menarik diri, sementara wanita tidak.
Bagi
banyak wanita, pria cenderung menarik diri tepat saat wanita ingin bicara dan
menjadi lebih dekat. Ini terjadi karena dua alasan :
1. Wanita secara tak sadar dapat merasakan saat pria sedang menarik diri. Dan tepat pada saat-saat itulah ia akan berusaha memulihkan kembali hubungan erat mereka dan mengatakan, “Mari kita bicara.” Jika si pria terus menarik diri, wanita secara keliru menyimpulkan bahwa pria itu tidak ingin bicara atau tidak menyayanginya.
2. Ketika wanita membuka hati dan menyampaikan perasaan-perasaannya yang lebih dalam dan lebih hangat, itu bisa memicu kebutuhan pria untuk menarik diri. Pria hanya dapat menampung kemesraan hingga tahap tertentu, lalu tandanya berbunyi, yang mengatakan sudah saatnya mencari keseimbangan dengan menarik diri. Pada saat-saat paling mesra, pria dapat secara mendadak dan otomatis merasa perlu mandiri dan menyendiri.
1. Wanita secara tak sadar dapat merasakan saat pria sedang menarik diri. Dan tepat pada saat-saat itulah ia akan berusaha memulihkan kembali hubungan erat mereka dan mengatakan, “Mari kita bicara.” Jika si pria terus menarik diri, wanita secara keliru menyimpulkan bahwa pria itu tidak ingin bicara atau tidak menyayanginya.
2. Ketika wanita membuka hati dan menyampaikan perasaan-perasaannya yang lebih dalam dan lebih hangat, itu bisa memicu kebutuhan pria untuk menarik diri. Pria hanya dapat menampung kemesraan hingga tahap tertentu, lalu tandanya berbunyi, yang mengatakan sudah saatnya mencari keseimbangan dengan menarik diri. Pada saat-saat paling mesra, pria dapat secara mendadak dan otomatis merasa perlu mandiri dan menyendiri.
Yang Harus Dilakukan Wanita Ketika Pria Menjauh
Bila
pria sedang menarik diri, berarti ini bukan saatnya berbicara atau mencoba
mendekat.
Biarkan ia menjauh.
Jangan
mengejarnya dan jangan menghukumnya karena menarik diri. Dengan membiarkan dia
masuk ke dalam guanya, maka anda memberinya kesempatan untuk menemukan dirinya
kembali. Cara pria mencintai adalah dengan merasakan kehilangan orang yang
dicintainya, sebab pria dari Mars dan wanita dari Venus. Keduanya berbicara
dengan bahasa yang berbeda dan memiliki nilai yang berbeda pula.
Yang harus anda lakukan adalah melakukan hal-hal
menyenangkan tanpa pasangan anda. Hal-hal yang ingin anda lakukan tetapi tidak
bisa, misalnya jalan-jalan ke Mall bersama teman lama anda, makan makanan
kesukaan anda, nonton film, pergi ke spa, atau bersantai di rumah saja. Selama
pria menarik diri, memang tidak ada yang bisa anda lakukan selain membiarkan
dirinya merengang sampai batas maksimalnya. Sebaliknya,
ada banyak hal yang bisa anda lakukan ketika pria mendekat kembali!
Mulailah berbicara, jangan
mengharapkan pria untuk mengawali pembicaraan. Untuk mengawali pembicaraan,
wanitalah yang perlu lebih dulu berbagi perasaan, meski pasangannya hanya
bicara sedikit. Setelah merasa dihargai karena mau mendengarkan, lambat-laun
pria akan bicara lebih banyak.
Pria
dapat sangat terbuka untuk berbicara dengan wanita, meski mulanya ia tidak
mengatakan apa-apa. Tapi wanita tidak tahu bahwa orang Mars harus mempunyai
alasan untuk bicara. Mereka tidak bicara sekedar untuk “berbagi perasaan.”
Setelah wanita berbicara sebentar, pria akan mulai membuka hati dan berbagi
perasaan dengan apa yang baru saja disampaikan si wanita.
Misalnya,
bila anda bicara mengenai kesulitan-kesulitan hari itu, pasangan anda mungkin
akan bicara juga tentang kesulitannya hari itu. Apabila anda berbicara mengenai
perasaan-perasaan anda tentang rekan kerja, pasangan anda barangkali akan
menanggapi dengan bicara tentang hal yang sama. Sewaktu anda membuka hati dan
pria tidak merasa disalahkan atau ditean, lambat-laun ia akan mulai membuka
hati pula.
Setelah wanita menyampaikan pikiran-pikirannya, pria
otomatis termotivasi untuk bicara. Tapi bila pria merasa dituntut
untuk bicara, pikirannya jadi kosong. Ia tak
tahu harus mengatakan apa. Walau seandainya ada yang ingin dikatakannya, ia
akan bungkam karena merasakan tuntutan wanita itu.
Sulit
bagi pria bila wanita menuntut agar ia bicara. Wanita secara tak sadar
menghilangkan semangat pria dengan menginterogasinya. Terutama saat tidak
merasa perlu bicara. Wanita secara keliru menganggap pria “perlu bicara” dan
karena itu “seharusnya bicara.” Ia lupa bahwa pria berasal dari Mars dan tidak
merasakan kebutuhan untuk banyak bicara.
Wanita bahkan merasa kalau pria tidak bicara, berarti
pria itu tidak mencintainya. Menolak pria karena tidak bicara akan membuat si
pria benar-benar tak mau bicara. Pria perlu merasa diterima apa adanya, lalu
lambat-laun ia akan membuka hatinya. Ia tidak merasa diterima bila wanita
menginginkannya bicara lebih banyak atau tak senang kalau ia menarik diri. Pria perlu dihargai karena mendengarkan, kemudian lambat-laun ia akan bicara lebih banyak
Semakin
anda mencoba memaksa pria agar mau bicara, semakin keras pria menentangnya.
Memaksa pria secara langsung untuk berbicara bukanlah pendekatan yang baik,
terutama bila ia sedang menarik diri. Bila anda menginginkan lebih banyak
percakapan, mulailah dengan lebih banyak pembicaraan dengannya. Tapi dengan
kesadaran yang matang, bukan saja siap menerima tapi juga menyadari bahwa
kadang-kadang pria siap sedia mendengarkan dan kadang-kadang secara naluri
menarik diri.
Tunjukkan penghargaan atas kesediaannya mendengarkan.
Misalnya anda dapat berkata, “Say, maukah kanda mendengarkanku sebentar ? Aku
bekerja keras hari ini dan ingin bercerita tentang itu. Sesudahnya aku pasti
merasa lebih plong.” Setelah itu anda dapat melanjutkan dengan, “Thank’s darling, you are the best husband in the world.” Pujian ini akan mendorong pria untuk semakin
mendengarkan.
KESIMPULAN
Ketika
pria mendekat kembali, belajarlah untuk memulai pembicaraan dan tidak menuntut
agar dia berbicara. Melainkan meminta pria anda sungguh-sungguh
mendengarkannya. Belajarlah untuk membuka hati dan berbagi perasaan, TANPA
menuntut agar dia melakukan hal yang sama. Yakinlah bahwa pria lambat-laun akan
membuka hatinya lebih banyak apabila ia merasa diterima, dan akan mendengarkan
perasaan-perasaan anda.
Jangan
menghukum atau memburu pasangan anda ketika ia ingin menjauh. Pahami bahwa
kadang-kadang perasaan mesra anda bisa membuat dirinya ingin menarik diri,
sementara pada saat – saat lain (ketika pria dalam perjalanan kembali) pasangan
anda mampu mendengarkan perasaan-perasaan terdalam anda.
Semoga
bisa membantu menjawab pertanyaan anda mengenai apa yang harus dilakukan ketika
pria menjauh atau menarik diri!
sumber:
sumber:
0 komentar:
Posting Komentar