Jumat, 08 Juni 2012

Lebih Memahami Tentang Cinta Pria Kepada Wanita

Cara seorang pria mencintai wanita tentu berbeda dengan cara wanita mencintai seorang laki-laki. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat membangun hubungan yang berkualitas dan bebas sakit hati. Jangan berpikiran tanpa pertengkaran loh, karena berantem dalam sebuah hubungan adalah hal yang wajar. Maksud saya, sekalipun kita bertengkar dengan pasangan kita, kita tahu bahwa hal itu sebenarnya disebabkan karena kita beda cara mencintai. Dalam tulisan kali ini, saya lebih menitikberatkan pada karakter cinta pria.

John Gray, Phd. Pengarang buku Men Are From Mars, Women Are From Venus.
Nah, pak Wapan, karena saya seorang pria metroseksual, saya lewati aja, biar mereka yang seperti cinta laura saja yang baca cerita tentang cinta ini. Eeeiiit....anda salah,  orang ganteng, justru anda yang harus membaca tulisan ini, karena anda lebih rasional daripada pasangan anda. Anda bakalan jadi kepala rumah tangga dan seorang pemimpin! Kenali kelebihan dan kekurangan anda, dan belajarlah memahami hubungan dengan pasanganmu!

Yang merasa wanita, jangan senang dulu karena dalam waktu dekat ini saya juga akan menulis mengenai cara anda mencintai seorang pria. Kamu - kamu yang merasa sejenis dengan cinta laura harus belajar dan mengenali kelemahan dan kekuatan cintamu. Tunggu tanggal mainnya!
He...he...he...


Memahami Siklus Cinta Pria
Dalam hubungan cinta, pria dapat diibaratkan dengan karet gelang. Mereka mulur kemudian mengerut kembali. Molor sampe batas maksimalnya, kemudian kembali lagi dengan kekuatan maksimum. Siklus ini meliputi mendekat, menarik diri, kemudian mendekat lagi. Ato maju, mundur, maju, mundur, maju, mundur terus-terusan seumur hidup mereka.

Ketika seorang pria jatuh cinta, maka dia akan berusaha mendapatkan dambaan hatinya. Dia menelepon, memberi hadiah, memperhatikan, dan mengajak kencan. Ketika si wanita menerima cintanya, si pria pelan – pelan menarik dirinya. Alasannya bisa bermacam-macam, bisa karena pekerjaan, bisa karena keluarga, atau karena sudah mendapatkan apa “yang diinginkannya”. Sampai tahap ini, jatuh cinta yang indah tadi akan berubah bentuknya. Di sinilah ujian cinta itu muncul. Apa yang akan dilakukan wanitalah yang akan menentukan berhasil tidaknya perjalanan cinta ini. Tanpa memahami karakter cinta pria ini, jatuh cinta yang awalnya indah, bisa berakhir dengan putus cinta.

Mengapa pria menarik dirinya? Mengapa dia menjauh di saat anda, kekasih hatinya, sedang berbunga-bunga? Apakah anda telah melakukan kesalahan fatal? Apakah anda tidak sesuai dengan harapannya? Atau apakah anda bukan wanita idamannya? Nah...jawaban saya adalah :
  1. Hal itu bukan kesalahan anda sebagai seorang wanita. Ingat dan camkan!
  2. Pria menjauh karena itulah siklus cintanya. Maju – mundur – maju dengan kekuatan penuh. Pahami hal ini!
  3. Dan siklus ini tidak dapat dihindari atau dicegah!

Pria perlu menarik diri untuk memuaskan kebutuhannya akan kebebasan atau otonomi. Setelah mulur, secara tiba-tiba ia akan berbalik kembali. Setelah memisahkan diri sepenuhnya, tiba-tiba ia kembali merasakan kebutuhan akan cinta dan kehangatan. Secara otomatis ia akan terdorong untuk memberikan cintanya dan menerima cinta yang diperlukannya. Saat pria mendekat kembali, ia melanjutkan hbungan pada tingkat kehangatan yang sama dengan saat ia menarik diri. Ia tidak merasa perlu mengulangi hubungan dari awal lagi.

Bila seorang pria tak punya kesempatan untuk menghilang, ia takkan pernah berkesempatan merasakan keinginan kuat untuk berdekatan. Penting bagi seorang wanita untuk memahami bahwa apabila mereka memaksa ingin terus-terusan berdekatan atau “mengejar-ngejar” pria pasangannya yang sedang menarik diri, pria itu akan senantiasa mencoba melarikan diri dan menjauhkan diri. Ia tak pernah punya kesempatan untuk merasakan dorongan kuat atas cinta.

Ketika ia menarik dirinya, ia tampaknya tidak menaruh perhatian atau tidak berminat kepada pasangannya. Namun tiba-tiba ia merasakan tak dapat hidup tanpa dambaan hatinya. Kini ia kembali merasakan kebutuhan akan keakraban. Kekuatannya pulih kembali, karena hasratnya untuk mencintai dan dicintai telah muncul kembali.

Pria secara otomatis berubah-ubah antara membutuhkan kedekatan dan kemandiran. Ketika kebutuhannya akan kehangatan dan kedekatan telah terpenuhi, ia merasakan dorongan untuk menarik diri. Ia ingin merdeka dan menjadi dirinya sendiri.

Bentuk penarikan diri ini seperti “Aku perlu ruangan”, atau “Aku perlu menyendiri”. Bisa juga “Aku perlu waktu untuk diriku sendiri.” Hal ini merupakan naluri alamiah seorang pria, tidak bisa dihindari. Seperti orang lapar, dia tidak meminta untuk lapar, tetapi rasa lapar itu muncul secara alami.

Sampai tahap tertentu, pria kehilangan dirinya sendiri karena terlalu terlibat dengan pasangannya. Dengan merasakan kebutuhan-kebutuhan, kesulitan, keinginan, dan emosi pasangannya, pria jadi kehilangan kontak dnegan diri pribadinya. Menarik diri memungkinkan ia memulihkan kembali batas-batas pribadinya dan memuaskan kebutuhannya untuk merasa mandiri.

Kesalahan yang Dilakukan Wanita
Wanita yang tidak memahami siklus cinta pria ini akan bingung. Dan ketika seorang wanita bingung, maka ia akan bertanya. Lagipula, seorang wanita mempunyai intuisi yang tajam, dia bisa “merasakan” ada yang tidak beres dengan pasangannya. Di sinilah awal pertengkaran dalam hubungan muncul.

Memang, benar ada sesuatu yang tidak beres dengan pria idamannya. Namun hal itu bukan karena dirinya, pekerjaanya, atau hal-hal lainnya. Cuman siklus cinta saja, hal ini alamiah serta normal. Dan umumnya, wanita merasa bersalah dan ingin membantu pasangannya. Seringkali hal ini bukannya menyelesaikan masalah, malahan menimbulkan masalah. Coba bayangkan, anda ingin sendiri dan menenangkan diri. Eh...ada orang yang malah nanya-nanya dan deketin anda. Karena anda sedang suntuk, maka jawaban yang anda berikan pendek-pendek. Dari sisi yang bertanya, ehh....ini anak, dikasih perhatian malah gak dianggep. Bete kaan!!! Yang nanya dan yang ditanya sama-sama keki, bukankah ini menjurus ke arah pertengkaran?

Secara umum, ada dua kesalahan yang dilakukan oleh seorang wanita tanpa disadarinya. Pertama, dia mencoba mengejar-ngejar saat pria ingin menarik dirinya. Kedua, ia menghukumnya karena menarik diri.

Secara fisik, si wanita akan mengikuti pasangannya kemanapun dia pergi.
Secara emosional, wanita mengejar-ngejar pria dengan mengajukan pertanyaan, perhatian dan pujian. Jika cara tersebut tidak berhasil, si wanita akan menjadi sakit hati dan mulai melakukan perlawanan. Ia akan menolak secara seksual, tidak dikasih jatah gitu loh! Jika hal ini berlanjut, maka hubungan cintanya akan menjadi dingin. Yah, itulah seorang wanita. Ketika dia dikecewakan, bisa lebih kejam dari seorang pria. Saya aja takut setengah mati ketika mantan pacar saya marah! Sekalipun dia tidak marah kepada saya, nanti...iya...nanti ujung-ujungnya pasti saya kena juga. Ha...ha...ha....

Bila seorang pria dihukum karena menarik diri, ia akan takut melakukanya lagi. Ketika siklus alaminya terputus, hal ini menciptakan kemarahan yang menghambatnya untuk merasakan hasrat akan kemesraan. Kemungkinan besar dia tidak akan muncul kembali setelah menghilang. Namun kebutuhannya akan keintiman tetap harus dipenuhi. Jika dia tidak mendapatkan dari pasangannya, kira-kira dia cari di mana ya? Mungkin inilah penyebab seorang pria berselingkuh....walaaah....

Sebuah hubungan yang penuh dengan cinta kasih akan membuat waktu hidup ini lebih menyenangkan dan berharga. Dan cinta itu sendiri melibatkan dua orang, seorang pria dan seorang wanita. Cinta itu soal memahami, jika anda paham tentang cinta seorang pria kepada wanita itu cukup. Jika anda juga paham cara wanita mencintai seseorang, itu luar biasa. Hidup akan terasa lebih hidup! Gak percaya? Buktikan sendiri!

sumber:

0 komentar:

Posting Komentar