Kamis, 28 Juni 2012

Jangan Takut Jatuh Pada Cinta yang Sehat dan Menghebatkan

Jatuh cinta berjuta rasanya. Kata lirik sebuah lagu lama. Benarkah? Tanyakan saja pada semua orang yang pernah mengalaminya. Apalagi kalau jatuh pada cinta yang sehat dan menghebatkan. Karena itu jangan takut untuk jatuh cinta. Walaupun itu berbentuk kasih tak sampai atau bertepuk sebelah tangan. Terima, nikmati, dan manfaatkan sisi positifnya. Just it! Karena semakin ditolak (mungkin karena jatuh pada saat atau orang yang tak tepat), rasa jatuh cinta itu akan semakin hebat mengusik kita. Yang kita perlukan hanyalah keterampilan memanfaatkan efek positifnya untuk menyehatkan dan menghebatkan diri kita.

Percayalah kita tak akan merugi ketika jatuh pada cinta yang sehat dan menghebatkan. Dan kita akan merugi ketika jatuh pada cinta yang gila dan buta. Tak ada yang mengharamkan kita untuk jatuh cinta, itu fitrah. Hanya saja, bisa bijakkah kita memanfaatkan efek jatuh cinta ini? Walau bukan pada orang yang tepat dan waktu yang tepat sekalipun! Mampukah kita menjadikannya menjadi menguatkan kita bukannya malah melemahkan kita?

Setelah mengetahui manfaat positif dari jatuh cinta, dijamin, tak akan takut lagi untuk jatuh cinta. Hehe… banyak banget soalnya manfaatnya jika kita terampil mengelolanya. Semua manfaat yang dipaparkan di postingan kali ini merupakan kumpulan dari beberapa sumber, dan sumber-sumbernya, tercantum di bagian bawah postingan.

Apa sajakah efek 'percikan' dari jatuh cinta itu?

Otak kita berfungsi seperti saat sedang menggunakan obat-obatan
Ketika kita jatuh cinta, banjir zat kimia yang memenuhi otak kita — seperti hormon oksitosin, dopamin, adrenalin dan vasopresin — sama dengan tipe zat kimia yang dilepaskan oleh heroin. Wow! Fly...

Kita jadi rajin bercerita
Otak kita memutuskan selama 20 menit apakah orang itu bisa dipercaya atau tidak — jadi, merasa aman untuk saling bertukar cerita adalah tanda yang bagus kalau hubungan kita akan kuat. Untuk wanita, kebutuhan utamanya untuk mengeluarkan 10.000 kata per harinya sepertinya bisa tersalurkan dengan baik. Hehehe….

Tubuh kita merasakan sensasi yang aneh
Tahu kan sensasinya naik jet coaster? Sensasi menggetarkan dan mendebarkan jantung. Atau melihat salju untuk pertama kalinya? Yah, semua sensasi itu juga muncul ketika kita sedang jatuh cinta!

Richard Gere? Julia Robert? Tidak tertarik tuh!
Ketika sedang jatuh cinta, pria ataupun wanita yang tadinya kita idolakan kini tidak bisa mengalahkan orang yang kita taksir. Itu semua karena hormon "obat cinta" oksitosin — yang menurut para peneliti bisa membuat kita lebih bersahabat dan ramah.

Sakit kepala berkurang
Siapa yang membutuhkan ibuprofen (obat sakit kepala)? Penelitian menemukan fakta kalau oksitosin dapat mengurangi gejala migrain.

Mata kita tampak lebih menarik
Ketika melihat orang yang kita taksir, pupil kita akan membesar. Fakta yang keren tentang hal itu? Penelitian menemukan fakta kalau orang dengan mata besar dianggap lebih menarik dibandingkan yang lain, jadi semua kontak mata yang kita lakukan hanya akan membuat kita semakin menarik.

Stres berkurang
Jatuh cinta atau memiliki hubungan romantis bisa mencegah kita memproduksi hormon stres (cortisol) secara berlebihan. Seseorang yang sudah menikah, atau punya seseorang untuk tempat berbagi, kemungkinan merasa cemas atau memiliki masalah sepele sangat sedikit. Mereka tahu bahwa mereka memiliki seseorang yang saling memahami satu sama lain dan merasa saling memiliki.

Rasa memiliki menjadi sistem pendukung, membantu kita menangani masalah dengan lebih mudah. Hal ini membuat stres berkurang dan risiko tekanan darah tinggi juga rendah, termasuk ketegangan dan migrain.

Penelitian lain menyebutkan bahwa 'sentuhan' (ups, khusus buat yang sudah menikah ya!), baik itu usapan, dekapan, ciuman, ataupun sekedar genggaman, dapat membuat kita merasa tenang, bahagia, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Itu semua karena saat kita bersentuhan, sesungguhnya kita sedang saling mentransfer energi positif. ^^

Lebih bahagia
"Berada dalam hubungan yang romantis memungkinkan tubuh Anda melepaskan lebih banyak hormon bahagia. Hormon ini menimbulkan perasaan lebih bahagia. Anda juga mampu meredam amarah. Anda berada dalam suasana hati yang besar dan seluruh orang yang berada di dekat Anda akan merasakan aura positif," kata psikolog asal Mumbai, H'vovi Bhagwagar.

Meningkatkan kekebalan tubuh
Jatuh cinta bisa meningkatkan kekebalan tubuh. "Anda lebih tenang dan selalu berpikir positif. Hal ini mengurangi risiko terserang pilek dan batuk," kata H'vovi. Dan sebaliknya, merasa depresi atau sedih membuat kita rentan terhadap serangan dari virus pilek dan flu. Hal ini juga berisiko menyebabkan masalah gangguan perut.

Mengurangi  sakit dan nyeri
"Berada dalam hubungan yang stabil, memberikan Anda kenyamanan. Perasaan ini membantu Anda mengatasi rasa sakit," kata dokter Dhwanika Kapadia. Saat sedang jatuh cinta, seseorang yang mencintai kita cenderung selalu memberi motivasi untuk membantu kita bisa keluar dari rasa tak nyaman ataupun sakit yang kita rasakan.

Meningkatkan konsentrasi
Seseorang yang penuh kasih dan selalu menunjukkan kepeduliannya memungkinkan kita lebih bersemangat mengerjakan tugas-tugas saat berada di tempat kerja.

"Pikiran Anda tidak sibuk mengkhawatirkan keluarga atau bagaimana pasangan Anda merasa tentang Anda," kata H'vovi. Hal ini memungkinkan kita berkonsentrasi pada tugas-tugas kita dan dengan demikian meningkatkan kinerja kita. "Ketika Anda puas, Anda merasa lebih baik, lebih kreatif juga," kata H'vovi.

Siklus haid lebih teratur
Siklus menstruasi wanita tergantung pada berbagai hal, seperti kesehatan dan gizi. Stres merupakan faktor penting juga. "Wanita dalam hubungan jangka panjang yang stabil cenderung tidak merasa tertekan. Oleh karena itu memiliki perasaan jatuh cinta juga bisa mempengaruhi gejala PMS wanita," kata H'vovi.

Kita merasa hebat!
Jatuh cinta akan membuat otak kita menghasilkan banyak dopamin, hormon bahagia yang membuat kita merasa senang, tenang, dan optimis. Dopamin akan memberikan kita banyak energi untuk melakukan banyak hal. Tak hanya membuat kita merasa lebih bugar, dopamin juga membuat kita bahagia. Efek lainnya, kita akan mampu melakukan hal-hal yang tadinya kita pikir gila dan mustahil bagi diri kita. Hohoho….

Menurunkan berat badan
Saat jatuh cinta, kita akan memompa norepinephrine secara terus-menerus. Senyawa ini akan memproduksi adrenalin yang membuat kita tidak nafsu makan. Jika kita sedang berdiet menurunkan berat badan, maka jatuh cinta akan membuat diet kita terasa lebih ringan dan tidak menyiksa. --Kayaknya tidak berlaku buat sebagian orang, yang ketika bahagia, timbangannya jadi naik, hehehe…--

Meningkatkan kesehatan otak
Tampaknya kalimat "bodoh karena cinta" terbukti tidak benar. Peneliti di University of Pavia menemukan bahwa jatuh cinta bisa meningkatkan kadar hormon yang membantu meningkatkan memori dan pertumbuhan sel otak.

Tampak awet muda
Jatuh cinta bisa membuat tubuh kita menghasilkan oxytocin. Zat ini dibutuhkan untuk melepaskan DHEA, sebuah hormon anti-penuaan yang meningkatkan peremajaan kulit dan sel-sel tubuh. Konsultan neuropsychologist, Dr. David Weeks, mengatakan bahwa pasangan yang saling mencintai, tidak hanya terlihat memiliki bentuk tubuh yang lebih baik, namun juga berpengaruh terhadap kondisi fisik dan emosional. Jadi, mungkin lain kali kita semua akan lebih memilih baby oil sebagai krim anti penuaan.

Mengurangi risiko terkena penyakit jantung
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of Rochester di New York, hubungan asmara yang bahagia akan memberikan ketahanan jantung tiga kali lebih baik. Penelitian membuktikan bahwa pernikahan yang baik, akan memberikan keuntungan bagi kesehatan jantung, seperti mau berhenti merokok, menjaga berat badan, dan memperkecil risiko serangan darah tinggi.

Penelitian yang dilakukan di University of North Carolina dan di Human Communication Research menemukan bahwa jatuh cinta dapat memberikan dampak positif terhadap kolesterol.

Penelitian lain menunjukkan bahwa orang yang sedang jatuh cinta atau memiliki hubungan romantis memiliki tingkat kematian 1/3 lebih rendah dibandingkan dengan orang lajang. Jatuh cinta atau memiliki hubungan romantis bisa mencegah kita memproduksi hormon stres (cortisol) secara berlebihan. Karena hormon cortisol sangat berbahaya bagi kesehatan jantung, ini berarti bahwa jatuh cinta juga memperkecil kemungkinan kita terkena stres dan penyakit jantung.

Jatuh cinta turunkan risiko kecanduan alkohol
Anda yang masih jomblo, mungkin akan memilih menikmati malam minggu dengan meminum anggur atau minuman alkohol lainnya. Namun berdasarkan penelitian, diketahui bahwa seseorang yang sedang dalam hubungan asmara, lebih kecil kemungkinan mengonsumsi alkohol.

Penelitian tersebut menyatakan:
1) Empat persen orang yang telah menjalin hubungan asmara selama dua atau empat tahun, masih kecanduan alkohol,
2) Tiga persen orang yang telah menjalin hubungan asmara selama lebih dari lima tahun, masih kecanduan alkohol,
3) 12 persen orang yang sedang tidak menjalin hubungan asmara di usia 30-an, kecanduan alkohol,
4) 13,5 persen orang yang tidak menjalin hubungan asmara selama dua tahun, benar-benar mengalami kecanduan alkohol berat.

Kualitas diri menjadi lebih baik
Berdasarkan penelitian yang dilakukan English Longitudinal Study of Ageing, didapatkan hasil bahwa para wanita yang sedang menjalin hubungan asmara, akan memiliki kualitas diri yang lebih tinggi dari biasanya, namun tidak sama halnya dengan yang terjadi pada suami atau pasangan mereka, yang justru memiliki kualitas diri yang lebih rendah dari biasanya.

Meski tampaknya hal itu lebih menguntungkan bagi wanita dibandingkan pria, namun seseorang yang menjalin hubungan asmara akan jauh lebih bahagia dibandingkan dengan yang mereka yang single. Penelitian lain memberikan hasil bahwa 40 persen pasangan yang menikah mengatakan bahwa mereka bahagia, dan hanya 25 persen orang-orang yang single mengatakan bahwa mereka bahagia.

Kesehatan mental meningkat
Cinta memberikan sejumlah keuntungan bagi kesehatan tubuh kita, termasuk dapat meningkatkan kesehatan mental bagi para wanita maupun pria yang sedang menjalin hubungan asmara. Di New Zealand, sebuah tim dari University of Otago melakukan penelitian pada 1000 orang. Mereka menemukan bahwa orang-orang yang telah menjalin hubungan asmara selama lebih dari lima tahun, akan lebih kecil kemungkinan mengalami depresi maupun melakukan bunuh diri dibandingkan mereka yang single.  Penelitian lain mendapatkan bahwa orang-orang yang menikah, memiliki level yang lebih rendah untuk mengalami depresi dan stress dibandingkan mereka yang single.

Membuat kita lebih sering berulang tahun
Jatuh cinta akan membuat kita berulang tahun lebih dari sekali dalam setahun. Namun bukan berarti kita akan benar-benar berulang tahun. Penelitian membuktikan bahwa angka kematian pria single berusia 30 hingga 59 tahun, dua setengah kali lebih tinggi dibandingkan dengan pria non-single! Angka kematian para wanita single juga 23 persen lebih tinggi dibanding dengan para wanita menikah. Dukungan dari seseorang akan membantu kita menjaga kesehatan.


Memang, sebagian besar manfaat dari jatuh cinta tersebut akan lebih dahsyat buat para pasangan suami-istri. Tetapi bukan berarti yang belum menikah tidak mendapatkan manfaatnya, hanya saja ada poin-poin yang berkurang. So, tetap kan, bisa merasakan sebagian kecil manfaatnya walau tak selengkap orang yang telah menikah dan lebih baik dibandingkan orang yang sedang tidak jatuh cinta, Ya kan? Hehehe…

Jadi, siap jatuh pada cinta yang menyehatkan dan menghebatkan kita?

Just positive thinking^^

Referensi:

0 komentar:

Posting Komentar