Jatuh cinta berjuta rasanya. Kata lirik sebuah lagu lama.
Benarkah? Tanyakan saja pada semua orang yang pernah mengalaminya. Apalagi
kalau jatuh pada cinta yang sehat dan menghebatkan. Karena itu jangan takut untuk
jatuh cinta. Walaupun itu berbentuk kasih tak sampai atau bertepuk sebelah tangan. Terima, nikmati, dan manfaatkan sisi positifnya. Just
it! Karena semakin ditolak (mungkin karena
jatuh pada saat atau orang yang tak tepat), rasa jatuh cinta itu akan semakin
hebat mengusik kita. Yang kita perlukan hanyalah keterampilan memanfaatkan efek
positifnya untuk menyehatkan dan menghebatkan diri kita.
Percayalah
kita tak akan merugi ketika jatuh pada cinta yang sehat dan menghebatkan. Dan
kita akan merugi ketika jatuh pada cinta yang gila dan buta. Tak ada yang
mengharamkan kita untuk jatuh cinta, itu fitrah. Hanya saja, bisa bijakkah kita
memanfaatkan efek jatuh cinta ini? Walau bukan pada orang yang tepat dan waktu
yang tepat sekalipun! Mampukah kita menjadikannya menjadi menguatkan kita
bukannya malah melemahkan kita?
Setelah
mengetahui manfaat positif dari jatuh cinta, dijamin, tak akan takut lagi untuk
jatuh cinta. Hehe… banyak banget soalnya manfaatnya jika kita terampil
mengelolanya. Semua manfaat yang dipaparkan di postingan kali ini merupakan
kumpulan dari beberapa sumber, dan sumber-sumbernya, tercantum di bagian bawah
postingan.
Apa
sajakah efek 'percikan' dari jatuh cinta itu?
Otak kita berfungsi seperti saat sedang menggunakan obat-obatan
Ketika
kita jatuh cinta, banjir zat kimia yang memenuhi otak kita — seperti hormon
oksitosin, dopamin, adrenalin dan vasopresin — sama dengan tipe zat kimia yang
dilepaskan oleh heroin. Wow! Fly...
Kita jadi rajin bercerita
Otak
kita memutuskan selama 20 menit apakah orang itu bisa dipercaya atau tidak —
jadi, merasa aman untuk saling bertukar cerita adalah tanda yang bagus kalau
hubungan kita akan kuat. Untuk wanita, kebutuhan utamanya untuk mengeluarkan
10.000 kata per harinya sepertinya bisa tersalurkan dengan baik. Hehehe….
Tubuh kita merasakan sensasi yang aneh
Tahu
kan sensasinya naik jet coaster? Sensasi
menggetarkan dan mendebarkan jantung. Atau melihat salju untuk pertama kalinya?
Yah, semua sensasi itu juga muncul ketika kita sedang jatuh cinta!
Richard Gere? Julia Robert? Tidak tertarik tuh!
Ketika
sedang jatuh cinta, pria ataupun wanita yang tadinya kita idolakan kini tidak
bisa mengalahkan orang yang kita taksir. Itu semua karena hormon "obat
cinta" oksitosin — yang menurut para peneliti bisa membuat kita lebih
bersahabat dan ramah.
Sakit kepala berkurang
Siapa
yang membutuhkan ibuprofen (obat sakit kepala)? Penelitian menemukan fakta
kalau oksitosin dapat mengurangi gejala migrain.
Mata kita tampak lebih menarik
Ketika
melihat orang yang kita taksir, pupil kita akan membesar. Fakta yang keren
tentang hal itu? Penelitian menemukan fakta kalau orang dengan mata besar
dianggap lebih menarik dibandingkan yang lain, jadi semua kontak mata yang kita
lakukan hanya akan membuat kita semakin menarik.
Stres berkurang
Jatuh
cinta atau memiliki hubungan romantis bisa mencegah kita memproduksi hormon
stres (cortisol) secara berlebihan. Seseorang yang sudah menikah, atau punya
seseorang untuk tempat berbagi, kemungkinan merasa cemas atau memiliki masalah
sepele sangat sedikit. Mereka tahu bahwa mereka memiliki seseorang yang saling
memahami satu sama lain dan merasa saling memiliki.
Rasa
memiliki menjadi sistem pendukung, membantu kita menangani masalah dengan lebih
mudah. Hal ini membuat stres berkurang dan risiko tekanan darah tinggi juga
rendah, termasuk ketegangan dan migrain.
Penelitian
lain menyebutkan bahwa 'sentuhan' (ups, khusus buat yang sudah menikah ya!),
baik itu usapan, dekapan, ciuman, ataupun sekedar genggaman, dapat membuat kita
merasa tenang, bahagia, dan meningkatkan kekebalan tubuh. Itu semua karena saat
kita bersentuhan, sesungguhnya kita sedang saling mentransfer energi positif.
^^
Lebih bahagia
"Berada
dalam hubungan yang romantis memungkinkan tubuh Anda melepaskan lebih banyak
hormon bahagia. Hormon ini menimbulkan perasaan lebih bahagia. Anda juga mampu
meredam amarah. Anda berada dalam suasana hati yang besar dan seluruh orang
yang berada di dekat Anda akan merasakan aura positif," kata psikolog asal
Mumbai, H'vovi Bhagwagar.
Meningkatkan kekebalan tubuh
Jatuh
cinta bisa meningkatkan kekebalan tubuh. "Anda lebih tenang dan selalu
berpikir positif. Hal ini mengurangi risiko terserang pilek dan batuk,"
kata H'vovi. Dan sebaliknya, merasa depresi atau sedih membuat kita rentan
terhadap serangan dari virus pilek dan flu. Hal ini juga berisiko menyebabkan
masalah gangguan perut.
Mengurangi sakit dan nyeri
"Berada
dalam hubungan yang stabil, memberikan Anda kenyamanan. Perasaan ini membantu
Anda mengatasi rasa sakit," kata dokter Dhwanika Kapadia. Saat sedang
jatuh cinta, seseorang yang mencintai kita cenderung selalu memberi motivasi
untuk membantu kita bisa keluar dari rasa tak nyaman ataupun sakit yang kita
rasakan.
Meningkatkan konsentrasi
Seseorang
yang penuh kasih dan selalu menunjukkan kepeduliannya memungkinkan kita lebih
bersemangat mengerjakan tugas-tugas saat berada di tempat kerja.
"Pikiran
Anda tidak sibuk mengkhawatirkan keluarga atau bagaimana pasangan Anda merasa
tentang Anda," kata H'vovi. Hal ini memungkinkan kita berkonsentrasi pada
tugas-tugas kita dan dengan demikian meningkatkan kinerja kita. "Ketika
Anda puas, Anda merasa lebih baik, lebih kreatif juga," kata H'vovi.
Siklus haid lebih teratur
Siklus
menstruasi wanita tergantung pada berbagai hal, seperti kesehatan dan gizi.
Stres merupakan faktor penting juga. "Wanita dalam hubungan jangka panjang
yang stabil cenderung tidak merasa tertekan. Oleh karena itu memiliki perasaan
jatuh cinta juga bisa mempengaruhi gejala PMS wanita," kata H'vovi.
Kita merasa hebat!
Jatuh
cinta akan membuat otak kita menghasilkan banyak dopamin, hormon bahagia yang
membuat kita merasa senang, tenang, dan optimis. Dopamin akan memberikan kita
banyak energi untuk melakukan banyak hal. Tak hanya membuat kita merasa lebih
bugar, dopamin juga membuat kita bahagia. Efek lainnya, kita akan mampu melakukan hal-hal yang tadinya kita pikir gila dan mustahil bagi diri
kita. Hohoho….
Menurunkan berat badan
Saat
jatuh cinta, kita akan memompa norepinephrine
secara terus-menerus. Senyawa ini akan memproduksi adrenalin yang membuat kita
tidak nafsu makan. Jika kita sedang berdiet menurunkan berat badan, maka jatuh
cinta akan membuat diet kita terasa lebih ringan dan tidak menyiksa. --Kayaknya
tidak berlaku buat sebagian orang, yang ketika bahagia, timbangannya jadi naik,
hehehe…--
Meningkatkan kesehatan otak
Tampaknya
kalimat "bodoh karena cinta" terbukti tidak benar. Peneliti di
University of Pavia menemukan bahwa jatuh cinta bisa meningkatkan kadar hormon
yang membantu meningkatkan memori dan pertumbuhan sel otak.
Tampak awet muda
Jatuh
cinta bisa membuat tubuh kita menghasilkan oxytocin.
Zat ini dibutuhkan untuk melepaskan DHEA, sebuah hormon anti-penuaan yang
meningkatkan peremajaan kulit dan sel-sel tubuh. Konsultan neuropsychologist,
Dr. David Weeks, mengatakan bahwa pasangan yang saling mencintai, tidak hanya
terlihat memiliki bentuk tubuh yang lebih baik, namun juga berpengaruh terhadap
kondisi fisik dan emosional. Jadi, mungkin lain kali kita semua akan lebih
memilih baby oil sebagai krim anti penuaan.
Mengurangi risiko terkena penyakit jantung
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di University of Rochester di New
York, hubungan asmara yang bahagia akan memberikan ketahanan jantung tiga kali
lebih baik. Penelitian membuktikan bahwa pernikahan yang baik, akan memberikan
keuntungan bagi kesehatan jantung, seperti mau berhenti merokok, menjaga berat
badan, dan memperkecil risiko serangan darah tinggi.
Penelitian
yang dilakukan di University of North Carolina dan di Human Communication
Research menemukan bahwa jatuh cinta dapat memberikan dampak positif terhadap
kolesterol.
Penelitian
lain menunjukkan bahwa orang yang sedang jatuh cinta atau memiliki hubungan
romantis memiliki tingkat kematian 1/3 lebih rendah dibandingkan dengan orang
lajang. Jatuh cinta atau memiliki hubungan romantis bisa mencegah kita
memproduksi hormon stres (cortisol) secara berlebihan. Karena hormon cortisol
sangat berbahaya bagi kesehatan jantung, ini berarti bahwa jatuh cinta juga
memperkecil kemungkinan kita terkena stres dan penyakit jantung.
Jatuh cinta turunkan risiko kecanduan alkohol
Anda
yang masih jomblo, mungkin akan memilih menikmati malam minggu dengan meminum
anggur atau minuman alkohol lainnya. Namun berdasarkan penelitian, diketahui
bahwa seseorang yang sedang dalam hubungan asmara, lebih kecil kemungkinan
mengonsumsi alkohol.
Penelitian
tersebut menyatakan:
1)
Empat persen orang yang telah menjalin hubungan asmara selama dua atau empat
tahun, masih kecanduan alkohol,
2)
Tiga persen orang yang telah menjalin hubungan asmara selama lebih dari lima
tahun, masih kecanduan alkohol,
3) 12
persen orang yang sedang tidak menjalin hubungan asmara di usia 30-an,
kecanduan alkohol,
4)
13,5 persen orang yang tidak menjalin hubungan asmara selama dua tahun,
benar-benar mengalami kecanduan alkohol berat.
Kualitas diri menjadi lebih baik
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan English Longitudinal Study of Ageing, didapatkan
hasil bahwa para wanita yang sedang menjalin hubungan asmara, akan memiliki
kualitas diri yang lebih tinggi dari biasanya, namun tidak sama halnya dengan
yang terjadi pada suami atau pasangan mereka, yang justru memiliki kualitas
diri yang lebih rendah dari biasanya.
Meski
tampaknya hal itu lebih menguntungkan bagi wanita dibandingkan pria, namun
seseorang yang menjalin hubungan asmara akan jauh lebih bahagia dibandingkan
dengan yang mereka yang single. Penelitian lain memberikan hasil bahwa 40
persen pasangan yang menikah mengatakan bahwa mereka bahagia, dan hanya 25
persen orang-orang yang single mengatakan bahwa mereka bahagia.
Kesehatan mental meningkat
Cinta
memberikan sejumlah keuntungan bagi kesehatan tubuh kita, termasuk dapat
meningkatkan kesehatan mental bagi para wanita maupun pria yang sedang menjalin
hubungan asmara. Di New Zealand, sebuah tim dari University of Otago melakukan
penelitian pada 1000 orang. Mereka menemukan bahwa orang-orang yang telah
menjalin hubungan asmara selama lebih dari lima tahun, akan lebih kecil
kemungkinan mengalami depresi maupun melakukan bunuh diri dibandingkan mereka
yang single. Penelitian lain mendapatkan bahwa orang-orang yang menikah,
memiliki level yang lebih rendah untuk mengalami depresi dan stress
dibandingkan mereka yang single.
Membuat kita lebih sering berulang tahun
Jatuh
cinta akan membuat kita berulang tahun lebih dari sekali dalam setahun. Namun
bukan berarti kita akan benar-benar berulang tahun. Penelitian membuktikan
bahwa angka kematian pria single berusia 30 hingga 59 tahun, dua setengah kali
lebih tinggi dibandingkan dengan pria non-single! Angka kematian para wanita
single juga 23 persen lebih tinggi dibanding dengan para wanita menikah.
Dukungan dari seseorang akan membantu kita menjaga kesehatan.
Memang,
sebagian besar manfaat dari jatuh cinta tersebut akan lebih dahsyat buat para
pasangan suami-istri. Tetapi bukan berarti yang belum menikah tidak mendapatkan
manfaatnya, hanya saja ada poin-poin yang berkurang. So, tetap kan, bisa
merasakan sebagian kecil manfaatnya walau tak selengkap orang yang telah
menikah dan lebih baik dibandingkan orang yang sedang tidak jatuh cinta, Ya
kan? Hehehe…
Jadi,
siap jatuh pada cinta yang menyehatkan dan menghebatkan kita?
Just
positive thinking^^
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar