Senin, 30 Mei 2011

Berdua Satu Tujuan


010511


Apa ada manusia yang persis sama di dunia ini?

Tentu saja tidak. Aneh malah kalau sama. Dan nggak seru banget gitu lho. -Duh bahasanya-. Bukankah pencipta kita telah memberi tahu bahwa Dia memang sengaja menciptakan kita berjenis-jenis agar kita saling mengenal?

Ibarat kereta api tujuan Surabaya yang berangkat dari Jakarta. Banyak jenis yang bisa kita pilih kan? Gerbong satu sampai dengan gerbong sepuluh sama saja jika satu lokomotif. Tujuannya sama, ke Surabaya.

Pesawat juga begitu. Satu pesawat biasanya dikendalikan oleh dua orang. Kapten dan asistennya---kopilot. Betapa pusingnya para penumpang jika sang Kapten bilang ke Halim dan kopilotnya bilang ke Sukarno-Hatta. Bisa-bisa bahan bakar habis di saat masih di udara karena tak juga menentukan tujuan.

Dan yang lebih dekat dengan kita adalah kehidupan dalam suatu keluarga.

Keluarga baru biasanya isinya masih dua orang. Suami, dan istrinya. Jelas-jelas mereka berbeda dalam banyak hal. Pertama; fisik, suami laki-laki dan sang istri perempuan. Kedua; mereka berasal dan besar di dalam lingkungan keluarga yang berbeda. Ketiga; masalah sifat dan kebiasaan masing-masing. Keempat, kelima, keenam, dan seterusnya coba tambahkan lagi. Kalau terus dicari, pasti banyak yang beda. Lalu, apa yang bisa membuat mereka menyatu dan bertahan? Mereka tak mempermasalahkan perbedaan-perbedaan itu karena ingat bahwa perbedaan itu agar kita saling mengenal. 

Dan satu lagi, mereka punya motto, "berdua satu tujuan". Karena itu, saat perbedaan terasa 'menggelitik', ingat-ingat saja tujuan awal bersama.^_^


aoi

0 komentar:

Posting Komentar