030110
Alkisah suatu hari Minggu pagi, saat perut berteriak-teriak, kakiku pun tergerak dengan sendirinya ke dapur. Buat apa? Jelas buat memenuhi panggilan perut. Cari-cari, makan apa ya? Duh lagi males masak nih… tapi ga da makanan. Telur ceplok? Tolong dong, kemarin udah telur, dan nanti siang n malam kayaknya telur lagi karena masakan yang kemarin belum abis. Buka-buka kulkas, ada ayam! Tapi mentah. Nasi goreng ayam? Ah ribet. Aha, tau!
Ku cuci ayam yang beku itu, iris-iris sekenanya mirip daging fillet, sesukaku － karena masih beku jadi agak susah. Ambil panci, isi air, masukkan ayamnya. "Masak apa Kak?" , temen yang sedang manasin sop menyapa. "Nggak tau, cemplung-cemplungin aja", jawabku. "Kelihatan banget sih males masaknya Kak", katanya lagi. "hehehe…, iya emang.", jawabku sambil nyengir. Tambahkan merica, sedikit saos tiram, daun bawang, garam, dan gula. Jadi deh.
Saat makan, bismillahirrahmanirrahim. "Kak, ambil aja sopnya. Buat nemenin itu.", tawar temenku. "Nggak deh, makasih.", tolakku. (Dua hari ini aku udah bertemu dengan wortel, masak hari ini aku makan wortel lagi.) "Kenapa Kak?", tanya temanku saat melihatku terdiam sesaat setelah suapan pertama masuk ke mulutku. "Nggak, lagi takjub aja, aku nggak nyangka seenak ini rasanya, soalnya tadi cuma asal nyemplungin, mana nggak ditakar lagi.", jawabku.
Alhamdulillah, kenyang!
aoi
0 komentar:
Posting Komentar