Masih
berlanjut tentang pria dan wanita. Silakan disimak.^^
By
Wapannuri
Sungguh aneh mengetahui bahwa ada kata-kata yang sakral
bagi kaum pria. Kalimat-kalimat yang bisa memicu pertengkaran rumah tangga,
salah paham, dan pisah ranjang. "Sayang,
kita perlu berbicara empat mata" dan variasinya adalah kata-kata yang artinya ngobrol yuk!
Tidak ada yang aneh dari kalimat ini. Tidak ada maksud tersembunyi ataupun
konfrontasi. Anehnya ketika kata-kata ini diucapkan oleh istri kita, bisa
bermakna lain! Tak jarang perang mulut terjadi dari kalimat sederhana ini.
Memangnya ada apa dengan mantra sakti bin ajaib ini? Yuk kita tinjau dari sudut
pandang seorang laki-laki!
Pria dan Wanita Berbeda
Perbedaan otak; Semuanya
tahu ada otak kanan dan otak kiri. Namun pria mempunyai kecenderungan
memanfaatkan otak kirinya sementara wanita otak kanannya.
Perbedaan hormon; Testosteron
adalah hormon utama pria. Zat ini membuat kulit lebih tebal, pandangan mata
menyempit, dan meningkatkan agresifitas.
Perbedaan komunikasi; Pria menyampaikan pikirannya sementara wanita
menyampaikan perasaanya. Jelas beda makna dan tujuannya. AWAS!
Perbedaan nafsu; Untuk
merangsang pria hanya perlu menarik tuasnya dan langsung naik birahinya. Wanita
lebih rumit, seperti menerbangkan pesawat terbang!
Yah…
Saya masih dalam tahap belajar hehehehe. Anehnya, jauh lebih banyak orang-orang
yang tidak mengerti perbedaan mendasar ini. Pokok'e nikah, pesta, gitu-gituan,
dan membesarkan anak. Paling-paling pengetahuan yang mereka miliki adalah hasil
didikan orang tua mereka. Padahal setiap hari kita hidup bersama istri kita,
dan juga anak perempuan kita. Mengapa tidak menganggap pengetahuan ini penting?
Kali ini saya akan memfokuskan di perbedaan fungsi pria
dengan wanita. Pria dilahirkan dengan kodrat sebagai makhluk yang menyelesaikan, sementara
wanita ditakdirkan
sebagai ciptaan Tuhan yang memperbaiki.
Solusi dan Empati
Semua
pria asli tidak banyak bicara. Dan semua wanita tulen senang berbicara. Anda
termasuk pria feminim atau wanita maskulin?
Soalnya hari gini agak susah membedakan antara pria keren dengan pria
tulen. Nek aku jelas 100 persen pria tulen rek! Gak usah diragukan lagi.
Ketika pria berbicara, tujuannya cuman satu, hasil akhir,
solusi, keputusan atau penyelesaian. Kalimat "Say,
aku mau ngomong ama kamu" yang diucapkan pasangannya membuat pria bertanya-tanya :
- Ada masalah apa?
- Pasti masalah berat karena jarang sekali doi ngomong begini.
- Masalah ini pasti berhubungan dengan saya.
Ada tiga poin yang langsung diartikan oleh otak
laki-lakinya ketika mendengar kalimat tadi, masalah,
rumit, dan SAYA! Gak percaya? Yah sudah....
tapi itu sebenarnya yang kami tangkap! Karena itu kami segera menutup diri,
takut kalau rahasia terdalam yang kami simpan telah anda ketahui! Mateng!
Biasanya kami menjawab singkat, soalnya takut kebongkar, istri kami adalah detektif
yang hebat, yang bisa mengetahui hal-hal yang tidak wajar dalam diri kami,
makanya harus hati-hati, bersikap wajar seperti biasanya, dan menjaga supaya
gak keceplosan bicara!
Nah, sementara di pihak wanita. Kata "Say, kita ngomong-ngomong yuk!" tidak memiliki arti yang spesial. Aku cuman pingin
ngobrol sama kamu saja!
Wanita,
adalah makhluk yang mendapatkan energi dari berbicara. Setiap hari mereka harus
menghabiskan 10.000 kata (kalo gak salah). Jika jatah ini tidak habis, maka
mereka akan pusing, marah, atau melakukan hal-hal yang aneh. Pria juga sama
kok, jika tidak menyalurkan nafsunya selama sekian waktu maka dia akan pusing,
ngamukan, dan juga melakukan hal-hal yang aneh! Kebutuhannya sama tetapi
bentuknya berbeda!
Nah,
pada tahap awal pengucapan kalimat ini saja sudah menimbulkan masalah. Maksud
yang ingin disampaikan ditangkap secara berbeda. Yang satu hanya ingin ngomong
sementara satunya lagi mendramatisir keadaan. Wakakakak..... inilah realita
kehidupan rumah tangga!
Ketika berbicara, pria selalu berusaha untuk
mengakhirinya dengan kesimpulan. Ada masalah berarti harus ada penyelesaiannya,
ada pertanyaan berarti ada jawaban. Ada percakapan berarti ada tujuan. Ini
adalah cara berpikir kami, kaum laki-laki. Kami tidak bisa
melompat-lompat dari satu topik ke topik lainnya tanpa ada akhir yang jelas
untuk setiap topik yang dibicarakan. Kami tidak
suka dengan sesuatu yang mengambang. Kami adalah pencari solusi. Prinsip
kami, jika tidak rusak maka jangan diperbaiki!
Sebaliknya, wanita adalah
panitia perbaikan rumah tangga. Selalu saja ada hal-hal yang tidak beres di matanya. Prinsip mereka adalah
mencegah adalah lebih baik dari memperbaiki. Karena
itu wanita lebih sering mengkritik sekaligus menawarkan solusi ketika berbicara
dengan orang yang mereka kenal baik. Semakin
dalam cintanya maka akan semakin sering pula nasihat keluar dari mulutnya.
Inilah bentuk nyata cinta mereka. Mereka mencoba mengantisipasi kebutuhan orang
yang dicintainya sebelum kebutuhan itu muncul. Mereka melihat bibit masalah jauh sebelum kita para
lelaki menyadarinya. Hebat bukan intuisi
wanita ini? Sayangnya, kelebihan ini juga menjadi salah satu penyebab dalam
hubungan suami-istri.
Mengapa Pria Benci Nasihat?
Salah
satu hal yang dibenci oleh laki-laki adalah anggapan bahwa mereka tidak
berguna! Kata, "Kita perlu bicara" dalam
kamus kami adalah ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam diri kami, atau kami
sedang rusak! Ini menyangkut harga diri kami, semurah-murahnya nilai kami masih
lebih tinggi dari harga seorang wanita. Ini adalah prinsip absolut. Tidak bisa
diganggu gugat. Tak peduli anda adalah istri kami!
ANEH ?
Tapi inilah realita seorang pria! Laki-laki diciptakan demikian adanya.
Penyebabnya adalah hormon testosteron yang membentuk dan menguasai tubuh kami. Nilai atau harga diri seorang pria ditentukan dari
hasil yang bisa mereka capai. Memiliki rumah mewah, mobil yang banyak,
gadget terbaru, atau ponsel canggih membuat kami berharga.
Sebaliknya,
apa yang berharga bagi pria dipandang rendah oleh wanita. Nilai yang terpenting bagi seorang wanita adalah jika
dia bisa mengantisipasi kebutuhan orang yang dikasihinya. Membantunya adalah penghargaan terbesar bagi dirinya.
Mendengarkan dan memperbaiki masalahnya lebih berarti daripada memiliki rumah
besar, mobil mewah, ataupun iphone di tas Pradanya.
Pria
tidak menyukai kata kita harus bicara karena selalu berakhir dengan nasihat
dari pasangannya. Kami takut dianggap tidak berguna oleh orang yang kami
cintai. Kami ingin dianggap sebagai ksatria yang menunggang kuda putih yang
menyelamatkan anda dari si penyihir yang menculik anda. Jauh dalam lubuk hati
kami yang terdalam kami ingin menjadi pahlawan anda. Kami ingin menunjukkan
keberhasilan, kekuatan, dan keberanian kami kepada orang yang kami cintai. Kami
malu dan takut untuk menunjukkan kelemahan kami.
Padahal
yang diinginkan para wanita adalah mendukung kami, berada di samping kami, dan
berjalan bersama mengatasi badai yang menghadang. Tetapi kenapa selalu berakhir
dengan bencana? Apa yang harus dilakukan oleh pria dan wanita-pasangan suami
istri untuk hidup yang lebih baik ?
Mengatasi Rasa Takut Pria Terhadap Kata-kata Pembawa Masalah
Baiklah,
tidak ada cara instan untuk membetulkan masalah yang rumit ini. Namun yang
pasti tidak ada masalah yang tidak dapat diatasi. Ketika Tuhan menutup pintu,
maka dia akan membuka jendela. Percayalah!
Cara pertama;
bagi
pria yang selalu ketakutan ketika mendengar kalimat ini adalah mempercayai
rahasia anda aman dan terkunci rapat. He...he...he.... istri anda memang sakti
tapi bukan Tuhan yang maha tahu. Selama anda bersikap wajar dan bertindak
seperti biasanya maka dia tidak akan mengetahuinya. Yang pasti jangan menyimpan
"barang bukti." Jangan sekali-sekali mencobanya karena rumah adalah
kekuasaannya. Dia bisa tahu jarum di tumpukan jerami halamannya.
Ketika
pasangan anda berbicara, dengarkan dan jangan pernah menawarinya solusi. Ada
dua tujuan yang dapat kita perkirakan ketika mendengarkan wanita. Pertama dia
ingin mengungkapkan perasaannya. Kedua, dia harus mengeluarkan 10.000 jatah
kata hariannya. Pahami dulu tujuannya kemudian ikuti saja. Jika dia hanya ingin
mengungkapkan perasaannya maka tanyakan setiap detailnya. Jika tujuannya untuk
memenuhi jatah kata hariannya maka bersiap - siaplah untuk ngomong ngalur
ngidul tanpa juntrung!
Cara kedua;
adalah
dengan tidak pernah menawarkan solusi ketika tidak diminta. Berlaku bagi pria
dan wanita. Pria tidak suka diperbaiki sedangkan wanita hanya ingin didengar.
Wanita tidak membutuhkan solusi, sedangkan pria tidak membutuhkan bantuan.
Ketika pria menghadapi masalah pelik, dia akan menyendiri, masuk ke dalam
guanya, dan memikirkan solusinya. Ketika dia menemui jalan buntu maka dia akan
bertanya kepada orang yang dianggapnya mampu untuk membantunya. Jika kebetulan
orang itu adalah pasangannya atau istrinya maka tunggu saja tanggal mainnya!
Saya
yakin kedua cara diatas dapat dilakukan oleh semua orang. Yang dibutuhkan
hanyalah persepsi dan kesabaran. Memang benar ada kata-kata yang ditakuti oleh
para pria. Namun tidak berarti bahwa tidak ada pria yang berhasil mengatasi
ketakutannya. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang berhasil mengatasi
rintangan ini. Dibutuhkan kerjasama anda berdua untuk bisa naik ke tingkat
selanjutnya. Dan jangan kaget ketika anda menemukan masalah yang lebih rumit di
kemudian hari. Hidup adalah perjalanan yang menanjak. Semakin lama semakin ke
atas. Dan semakin tinggi anda berada akan semakin kencang anginnya. Kabar
baiknya, di atas udaranya lebih dingin. Berpelukan dengan istri anda akan
membuat anda berdua hangat dan lebih nyaman!
0 komentar:
Posting Komentar