Jumat, 15 Juni 2012

Kata-kata yang Ditakuti Para Pria

Masih berlanjut tentang pria dan wanita. Silakan disimak.^^


Sungguh aneh mengetahui bahwa ada kata-kata yang sakral bagi kaum pria. Kalimat-kalimat yang bisa memicu pertengkaran rumah tangga, salah paham, dan pisah ranjang. "Sayang, kita perlu berbicara empat mata" dan variasinya adalah kata-kata yang artinya ngobrol yuk! Tidak ada yang aneh dari kalimat ini. Tidak ada maksud tersembunyi ataupun konfrontasi. Anehnya ketika kata-kata ini diucapkan oleh istri kita, bisa bermakna lain! Tak jarang perang mulut terjadi dari kalimat sederhana ini. Memangnya ada apa dengan mantra sakti bin ajaib ini? Yuk kita tinjau dari sudut pandang seorang laki-laki!

Pria dan Wanita Berbeda

Perbedaan otak; Semuanya  tahu ada otak kanan dan otak kiri. Namun pria mempunyai kecenderungan memanfaatkan otak kirinya sementara wanita otak kanannya.

Perbedaan hormon; Testosteron adalah hormon utama pria. Zat ini membuat kulit lebih tebal, pandangan mata menyempit, dan meningkatkan agresifitas.

Perbedaan komunikasi; Pria menyampaikan pikirannya sementara wanita menyampaikan perasaanya. Jelas beda makna dan tujuannya. AWAS!

Perbedaan nafsu; Untuk merangsang pria hanya perlu menarik tuasnya dan langsung naik birahinya. Wanita lebih rumit, seperti menerbangkan pesawat terbang!

Yah… Saya masih dalam tahap belajar hehehehe. Anehnya, jauh lebih banyak orang-orang yang tidak mengerti perbedaan mendasar ini. Pokok'e nikah, pesta, gitu-gituan, dan membesarkan anak. Paling-paling pengetahuan yang mereka miliki adalah hasil didikan orang tua mereka. Padahal setiap hari kita hidup bersama istri kita, dan juga anak perempuan kita. Mengapa tidak menganggap pengetahuan ini penting?

Kali ini saya akan memfokuskan di perbedaan fungsi pria dengan wanita. Pria dilahirkan dengan kodrat sebagai makhluk yang menyelesaikan, sementara wanita ditakdirkan sebagai ciptaan Tuhan yang memperbaiki.

Solusi dan Empati
Semua pria asli tidak banyak bicara. Dan semua wanita tulen senang berbicara. Anda termasuk pria feminim atau wanita maskulin?  Soalnya hari gini agak susah membedakan antara pria keren dengan pria tulen. Nek aku jelas 100 persen pria tulen rek! Gak usah diragukan lagi.

Ketika pria berbicara, tujuannya cuman satu, hasil akhir, solusi, keputusan atau penyelesaian. Kalimat "Say, aku mau ngomong ama kamu" yang diucapkan pasangannya membuat pria bertanya-tanya :
  1. Ada masalah apa?
  2. Pasti masalah berat karena jarang sekali doi ngomong begini.
  3. Masalah ini pasti berhubungan dengan saya.

Ada tiga poin yang langsung diartikan oleh otak laki-lakinya ketika mendengar kalimat tadi, masalah, rumit, dan SAYA! Gak percaya? Yah sudah.... tapi itu sebenarnya yang kami tangkap! Karena itu kami segera menutup diri, takut kalau rahasia terdalam yang kami simpan telah anda ketahui! Mateng! Biasanya kami menjawab singkat, soalnya takut kebongkar, istri kami adalah detektif yang hebat, yang bisa mengetahui hal-hal yang tidak wajar dalam diri kami, makanya harus hati-hati, bersikap wajar seperti biasanya, dan menjaga supaya gak keceplosan bicara!

Nah, sementara di pihak wanita. Kata "Say, kita ngomong-ngomong yuk!" tidak memiliki arti yang spesial. Aku cuman pingin ngobrol sama kamu saja!

Wanita, adalah makhluk yang mendapatkan energi dari berbicara. Setiap hari mereka harus menghabiskan 10.000 kata (kalo gak salah). Jika jatah ini tidak habis, maka mereka akan pusing, marah, atau melakukan hal-hal yang aneh. Pria juga sama kok, jika tidak menyalurkan nafsunya selama sekian waktu maka dia akan pusing, ngamukan, dan juga melakukan hal-hal yang aneh! Kebutuhannya sama tetapi bentuknya berbeda!

Nah, pada tahap awal pengucapan kalimat ini saja sudah menimbulkan masalah. Maksud yang ingin disampaikan ditangkap secara berbeda. Yang satu hanya ingin ngomong sementara satunya lagi mendramatisir keadaan. Wakakakak..... inilah realita kehidupan rumah tangga!

Ketika berbicara, pria selalu berusaha untuk mengakhirinya dengan kesimpulan. Ada masalah berarti harus ada penyelesaiannya, ada pertanyaan berarti ada jawaban. Ada percakapan berarti ada tujuan. Ini adalah cara berpikir kami, kaum laki-laki. Kami tidak bisa  melompat-lompat dari satu topik ke topik lainnya tanpa ada akhir yang jelas untuk setiap topik yang dibicarakan. Kami tidak suka dengan sesuatu yang mengambang. Kami adalah pencari solusi. Prinsip kami, jika tidak rusak maka jangan diperbaiki!

Sebaliknya, wanita adalah panitia perbaikan rumah tangga. Selalu saja ada hal-hal yang tidak beres di matanya. Prinsip mereka adalah mencegah adalah lebih baik dari memperbaiki. Karena itu wanita lebih sering mengkritik sekaligus menawarkan solusi ketika berbicara dengan orang yang mereka kenal baik. Semakin dalam cintanya maka akan semakin sering pula nasihat keluar dari mulutnya. Inilah bentuk nyata cinta mereka. Mereka mencoba mengantisipasi kebutuhan orang yang dicintainya sebelum kebutuhan itu muncul. Mereka melihat bibit masalah jauh sebelum kita para lelaki menyadarinya. Hebat bukan intuisi wanita ini? Sayangnya, kelebihan ini juga menjadi salah satu penyebab dalam hubungan suami-istri.


Mengapa Pria Benci Nasihat?
Salah satu hal yang dibenci oleh laki-laki adalah anggapan bahwa mereka tidak berguna! Kata, "Kita perlu bicara" dalam kamus kami adalah ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam diri kami, atau kami sedang rusak! Ini menyangkut harga diri kami, semurah-murahnya nilai kami masih lebih tinggi dari harga seorang wanita. Ini adalah prinsip absolut. Tidak bisa diganggu gugat. Tak peduli anda adalah istri kami!

ANEH ? Tapi inilah realita seorang pria! Laki-laki diciptakan demikian adanya. Penyebabnya adalah hormon testosteron yang membentuk dan menguasai tubuh kami. Nilai atau harga diri seorang pria ditentukan dari hasil yang bisa mereka capai. Memiliki rumah mewah, mobil yang banyak, gadget terbaru, atau ponsel canggih membuat kami berharga.

Sebaliknya, apa yang berharga bagi pria dipandang rendah oleh wanita. Nilai yang terpenting bagi seorang wanita adalah jika dia bisa mengantisipasi kebutuhan orang yang dikasihinya. Membantunya adalah penghargaan terbesar bagi dirinya. Mendengarkan dan memperbaiki masalahnya lebih berarti daripada memiliki rumah besar, mobil mewah, ataupun iphone di tas Pradanya.

Pria tidak menyukai kata kita harus bicara karena selalu berakhir dengan nasihat dari pasangannya. Kami takut dianggap tidak berguna oleh orang yang kami cintai. Kami ingin dianggap sebagai ksatria yang menunggang kuda putih yang menyelamatkan anda dari si penyihir yang menculik anda. Jauh dalam lubuk hati kami yang terdalam kami ingin menjadi pahlawan anda. Kami ingin menunjukkan keberhasilan, kekuatan, dan keberanian kami kepada orang yang kami cintai. Kami malu dan takut untuk menunjukkan kelemahan kami.

Padahal yang diinginkan para wanita adalah mendukung kami, berada di samping kami, dan berjalan bersama mengatasi badai yang menghadang. Tetapi kenapa selalu berakhir dengan bencana? Apa yang harus dilakukan oleh pria dan wanita-pasangan suami istri untuk hidup yang lebih baik ?


Mengatasi Rasa Takut Pria Terhadap Kata-kata Pembawa Masalah
Baiklah, tidak ada cara instan untuk membetulkan masalah yang rumit ini. Namun yang pasti tidak ada masalah yang tidak dapat diatasi. Ketika Tuhan menutup pintu, maka dia akan membuka jendela. Percayalah!

Cara pertama;
bagi pria yang selalu ketakutan ketika mendengar kalimat ini adalah mempercayai rahasia anda aman dan terkunci rapat. He...he...he.... istri anda memang sakti tapi bukan Tuhan yang maha tahu. Selama anda bersikap wajar dan bertindak seperti biasanya maka dia tidak akan mengetahuinya. Yang pasti jangan menyimpan "barang bukti." Jangan sekali-sekali mencobanya karena rumah adalah kekuasaannya. Dia bisa tahu jarum di tumpukan jerami halamannya.  

Ketika pasangan anda berbicara, dengarkan dan jangan pernah menawarinya solusi. Ada dua tujuan yang dapat kita perkirakan ketika mendengarkan wanita. Pertama dia ingin mengungkapkan perasaannya. Kedua, dia harus mengeluarkan 10.000 jatah kata hariannya. Pahami dulu tujuannya kemudian ikuti saja. Jika dia hanya ingin mengungkapkan perasaannya maka tanyakan setiap detailnya. Jika tujuannya untuk memenuhi jatah kata hariannya maka bersiap - siaplah untuk ngomong ngalur ngidul tanpa juntrung!

Cara kedua;
adalah dengan tidak pernah menawarkan solusi ketika tidak diminta. Berlaku bagi pria dan wanita. Pria tidak suka diperbaiki sedangkan wanita hanya ingin didengar. Wanita tidak membutuhkan solusi, sedangkan pria tidak membutuhkan bantuan. Ketika pria menghadapi masalah pelik, dia akan menyendiri, masuk ke dalam guanya, dan memikirkan solusinya. Ketika dia menemui jalan buntu maka dia akan bertanya kepada orang yang dianggapnya mampu untuk membantunya. Jika kebetulan orang itu adalah pasangannya atau istrinya maka tunggu saja tanggal mainnya!

Saya yakin kedua cara diatas dapat dilakukan oleh semua orang. Yang dibutuhkan hanyalah persepsi dan kesabaran. Memang benar ada kata-kata yang ditakuti oleh para pria. Namun tidak berarti bahwa tidak ada pria yang berhasil mengatasi ketakutannya. Hubungan yang sehat adalah hubungan yang berhasil mengatasi rintangan ini. Dibutuhkan kerjasama anda berdua untuk bisa naik ke tingkat selanjutnya. Dan jangan kaget ketika anda menemukan masalah yang lebih rumit di kemudian hari. Hidup adalah perjalanan yang menanjak. Semakin lama semakin ke atas. Dan semakin tinggi anda berada akan semakin kencang anginnya. Kabar baiknya, di atas udaranya lebih dingin. Berpelukan dengan istri anda akan membuat anda berdua hangat dan lebih nyaman! 


0 komentar:

Posting Komentar