Minggu, 14 Agustus 2011

Meng RIP



Aku lupa namanya (tepatnya tak tahu), yang pasti dia sudah tak ada di dunia. Ya, dia sudah mati. Foto itu ku ambil sekitar dua hari sebelum kematiannya. Kami berinisiatif mengabadikannya karena beberapa hari terakhir dia sangat menggemaskan! Bulunya bagus, tak mudah rontok, lebat, berwarna abu-putih. Kucing yang sehat intinya. Gemuk dan bersih.

Beberapa hari sebelum kematiannya, sekitar lima hingga sehari sebelumnya, ada tingkahnya yang tak biasa yang buat kami semua gemas. Memang, terkadang dia suka bermain-main di lantai bawah saat sepertiga malam akhir (begitu juga dua kucing lainnya, lantai bawah memang terlalu menarik untuk para kucing, hehehe….). Hari-hari terakhir itu, dia sering lari bolak-balik dari lantai satu ke lantai lainnya, saat ketemu orang, seakan ingin ngajak bermain. Intinya jadi sangat aktif. Tiap malam (tepatnya pagi buta), sekitar pukul tiga, dia selalu membuat gaduh di lantai bawah, yang notabene terdapat kamarku. Entah itu lari-lari nggak jelas (ngejar kecoa atau cicak mungkin), ngacak-ngacak tempat sepatu, bermain-main dengan keset, ataupun mengasah kukunya. Dan tiap kali pula aku terbangun oleh aktivitasnya itu. Atau dia sengaja ingin membangunkanku?

Hingga suatu pagi, terdengar kabar kalau dia tadi pagi buta, sekitar jam tiga, terlindas mobil saat menyebrang jalan. Saksi matanya adalah satpam di seberang tempat tinggalku. Karena tahu, dia sering di rumah ini, akhirnya saat subuh, sang satpam membawanya ke rumah ini---memberitahu dan dikubur.

Meng, meng, apa kau ingin memberi kesan yang tak terlupan pada kami? Sebuah kenangan agar tak melupakanmu sesaat sebelum kematianmu?

Mei 2011


aoi

0 komentar:

Posting Komentar