Minggu, 05 Juni 2011

Mupeng Mie Aceh


Setelah bersabar selama seminggu, akhirnya kesampaian juga makan Mie Aceh. Kenapa harus bersabar? Hehe… menunggu pemasukan bulan berikutnya. Setelah janjian dengan seorang sobat, kami pun langsung menuju TKP. Mie Aceh ini memang banyak variasinya, mulai dari yang polosan, hingga yang lengkap spesial (memangnya ada ya lengkap tidak spesial?). Mulai dari yang harga 'mahasiswa' hingga harga penikmat kuliner sejati. Jenis yang kami coba kali ini yang harga 'mahasiswa' dan polosan. Polosan karena memang hanya ada tambahan sayur kol dan toge di mienya. Benar-benar tanpa lauk.

Selama menunggu hari H, aku memang sengaja hunting informasi tentang Mie Aceh ini. Mulai dari bahan, penampilan (foto), hingga tempat yang sesuai kantong. Dari foto-foto yang di dapat sih, kesannya sangat berempah. Harga? Cukup menguras kantong untuk yang menu spesialnya. Berdasarkan  pengalaman sobatku ini, aku ngikut aja apa katanya untuk pemilihan tempat makannya.


Mie Aceh Goreng
Mie Aceh Tumis

Kami pesan dua macam. Polosan yang digoreng, dan polosan yang ditumis. Alasannya biar bisa saling mencicipi. Pesanan pertama yang datang yaitu versi tumis. Sekilas tampak menggoda. Setelah jeda agak lama pesanan kedua datang, yaitu versi goreng. Hmm… tampak lebih menggoda! Kesan pertama begitu suapan pertama, rasanya unik, tapi tak se-berempah bayanganku. Setengah porsi habis, kok perutku sepertinya belum makan apa-apa ya??? Tapi begitu satu porsi itu habis, wah perutku terasa kenyang. Apa mienya mengembang di dalam perutku? Mungkin.

Secara keseluruhan, lumayan lha…. Mungkin lain kali perlu coba yang versi lengkap spesial biar lebih mantap! Alhamdulillah mengobati rasa penasaranku. Thanks Gladiolus, atas makan siangnya. Kapan-kapan kita coba kuliner yang lainnya ya….^^

aoi 

2 komentar:

  1. okehehehehe............... yah, soal pemilihan tempat kan by request.. :)

    BalasHapus
  2. okehdeh, lain waktu kita coba yang pake kepiting gedhe itu ya... hahaha...^^

    BalasHapus