Selasa, 31 Mei 2011

Semoga Ku Telah Membalasnya

270511

Hari ini aku baru saja 'mengulik-ngulik' email di inboxku. Total semua email yang masuk, baik yang sudah ku baca maupun yang belum, ternyata mencapai seribu surat lebih! Wow! Tepatnya 1200an. Sebagian besar sudah dibaca sih, yang belum tinggal beberapa email informatif dan inspiratif, forward-an dari beberapa teman. Memang belum ku baca semua kalau email jenis ini. Terutama yang berasal dari lima tahun ke atas. Ya, masa-masa itu memang masanya hanya membaca email-email yang perlu jawaban segera saja. Di samping itu, juga karena jarang online.

Ada hal yang menarik saat ku buka isi kotak masuk itu. Terutama email-email dari kawan-kawan lama, yang dulunya masih sering bertukar cerita walaupun jarak memisahkan. Beberapa isinya membuatku bernostalgia, mengenang kisah di balik cerita-cerita itu, yang terkadang membuatku senyum-senyum sendiri. Saking lamanya, ada yang aku merasa, emang ada ya kejadian ini? Kok, aku serasa baru pertama kali membacanya. Padahal jelas-jelas sudah ditandai telah terbaca! Hehehe…. Malah ada beberapa di antaranya penuh dengan harapan untuk dibalas segera. Tapi tidak semua email-email yang penuh harapan itu tertanda telah ku balas. Aku tertegun. Ada rasa bersalah yang tiba-tiba merasuk. Biasanya tiap email ada simbol tertentu yang mengindikasikan sesuatu, misal biru untuk telah dibalas, hijau untuk telah diteruskan, dan yang lainnya. Di satu sisi, semua email-email harapan itu telah tertanda bahwa aku 'telah' membacanya. Jadi, tidak melewatkannya begitu saja. Hanya, apakah benar-benar telah ku balas atau belum, itu yang tidak bisa ku pastikan. Karena tidak semuanya telah berwarna biru.

Aku sungguh berharap, semoga email-email harapan itu memang telah ku tanggapi semua. Karena betapa aku merasa bersalah jika tidak. Memang kebiasaanku dari dulu bahwa tidak selalu membalasnya dengan jalan pintas 'reply'. Biasanya lebih memilih 'compose' dengan memberi judul yang berbeda dengan email masuk tersebut, disesuaikan dengan isi email yang akan ku balas itu. Kalau begitu caranya, jelas tak akan ditemui  simbol berwarna biru itu. Terlebih lagi, penyedia email gratisan yang ku pakai ini tidak secara otomatis menyimpan email apa saja yang telah ku kirim. Berbeda dengan penyedia email gratisan milik 'tetangga sebelah'. Jadi, jelas aku juga tak menemukan jejaknya di bagian kotak "sent". Sia-sia jika ku ingin mengecek sudah terbalas atau belum.

Apapun itu, aku hanya berharap bahwa email-email harapan itu telah ku balas semua tanpa kecuali, baik itu melalui jalan 'reply' maupun 'compose'. Sungguh, aku berharap aku telah melakukannya! Aku hanya ingin sobat dan handai tolanku tahu bahwa aku selalu berusaha membalas email-email harapan mereka itu dengan cara yang 'private'. Karena pastinya setiap orang senang dianggap istimewa. Dan semoga apa yang telah ku balas memberi inspirasi untuk mereka semua. Karena aku tahu bagaimana rasanya menanti balasan sebuah surat itu dan perasaan saat menerimanya! ^_^ Maklum, aku sudah surat-suratan dengan sepupuku sejak kelas 1 SD yang saat itu kita memang berbeda pulau. Karena zaman telah berubah, surat itu sekarang berupa email. Dan sekarangpun email juga akan semakin tertinggal karena adanya sms maupun IM.

Maafkan jika aku terlewat membalasnya, tapi yakinlah telah ku baca, dan dengan doa ku menggantinya.
Tanda ku peduli dan menyayangi kalian.

                                                                                                                                                   aoi

0 komentar:

Posting Komentar