Minggu, 08 Mei 2011

Rehat Sejenak

150310

Selama ini kita telah jauh berjalan.
Tak jarang juga harus berlari.
Memang ada kalanya istirahat itu diperlukan.
Mungkin saat inilah waktu yang tepat.
Untuk rehat sejenak.

Menoleh ke belakang,
jalan yang tlah terlewati.
Menyusuri jejak yang tertinggal.

Keringat deras bercucuran.
Hasil menyingkirkan batu dan kerikil.
Sering kita tersandung oleh kerikil,
dan terhalang oleh batu.

Luka-luka menggores kulit.
Kadang tak terasa lagi,
atau karena sudah mati rasa untuk itu.

Sadar atau tidak,
luka-luka itulah yang menempa hati kita.
Kita tak lagi menangis hanya karena tersandung kerikil.
Saat batu menghalang pun kita coba tuk tegar.
Menyingkirkan bersama.

Walaupun tak selalu seia sekata selama perjalanan,
tapi kita punya tujuan yang sama.
Malah beda pendapat itu,
membuat perjalanan kita penuh warna.

Tapi saat rehat itu berakhir,
ku tak ingin menyusuri sisa rute seorang diri.

                                                                                 aoi